Kementan Perkuat Peran Penyuluh Melalui Pelatihan Dasar Fungsional dengan Metode Blended Learning
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Kementan Perkuat Peran Penyuluh Melalui Pelatihan Dasar Fungsional dengan Metode Blended Learning

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 17 Juni 2025, Juni 17, 2025 WIB Last Updated 2025-06-17T09:03:45Z
    masukkan script iklan disini


    Batangkaluku, Kabartujuhsatu.news, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku resmi membuka Pelatihan Dasar Fungsional bagi Penyuluh Pertanian Ahli.


    Pelatihan yang berlangsung selama 21 hari efektif dari 16 Juni hingga 7 Juli 2025 ini menggunakan metode blended learning untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme para penyuluh.


    Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian Pertanian dalam memperkuat peran penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan.


    Dengan peningkatan kompetensi teknis, manajerial, dan komunikasi, penyuluh diharapkan lebih siap mendampingi petani, sekaligus mendorong produktivitas dan ketahanan pangan nasional.


    Menteri Pertanian Amran menegaskan, “Penyuluh adalah pahlawan pangan. Mereka berada di garda terdepan mendampingi petani, mengawal program, dan memastikan produksi terus meningkat. Kalau penyuluh kuat, pertanian kita akan berdiri kokoh dan mandiri.”


    Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, dalam sambutannya menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk mendukung cita-cita Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan. 


    Ia menekankan pentingnya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui pemanfaatan varietas-varietas unggul dan super genjah.


    “Masih banyak petani yang menggunakan pola lama, sehingga dibutuhkan perubahan dan peningkatan kompetensi manajerial penyuluh untuk membantu mereka beradaptasi dan mencapai target produksi,” ujarnya.



    Pelatihan ini diikuti oleh 13 penyuluh dari tiga wilayah, yaitu Sinjai, Bulukumba, dan Bone. Para peserta mendapatkan materi yang komprehensif dari para widyaiswara, mulai dari penguatan kompetensi teknis hingga kemampuan komunikasi efektif, guna mendukung tugas sehari-hari mereka dalam mendampingi petani binaan.


    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP), Idha Widi Arsanti, menambahkan, “SDM memegang peran penting untuk kemajuan pertanian.


    "Penyuluh Pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan”.


    Dengan pelatihan ini, Kementerian Pertanian berharap penyuluh memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengawal program pembangunan pertanian secara optimal, sehingga ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia semakin terjamin.


    Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertanggung jawab dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian, termasuk pengembangan sumber daya manusia, penyuluhan, dan peningkatan produktivitas pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional.


    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini