Jayapura, Kabartujuhsatu.news, Lembaga Studi dan Advokasi Hak Asasi Manusia (ELSHAM) Papua menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2025.
Dalam pernyataan resminya, Direktur ELSHAM Papua, Pdt. Matheus Adadikam, menegaskan bahwa PSU adalah bagian penting dari proses demokrasi yang sehat dan harus dijalankan secara jujur, adil, serta transparan.
“Kami melihat PSU ini sebagai momentum penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan memperkuat keadilan elektoral di Papua,” ujarnya. Sabtu (19/7/2025).
ELSHAM menegaskan komitmennya dalam mendukung penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu, dan DKPP agar proses ini berlangsung sesuai konstitusi dan bebas dari tekanan serta pelanggaran hak asasi.
Lebih lanjut, ELSHAM mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berpartisipasi secara damai dan bertanggung jawab dalam PSU.
Menurut Adadikam, partisipasi aktif rakyat adalah bentuk kontrol publik sekaligus fondasi demokrasi sejati.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak terprovokasi, dan gunakan hak pilihnya dengan bijak".
"Ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tapi juga menjaga martabat politik rakyat Papua,” tambahnya.
ELSHAM juga menyerukan kepada aparat keamanan, elite politik, dan para kandidat untuk menahan diri, menghormati hukum, serta menjunjung tinggi etika demokrasi selama seluruh tahapan PSU berlangsung.
Organisasi ini menekankan bahwa media massa dan tokoh masyarakat memiliki peran kunci dalam memberikan edukasi politik yang netral dan konstruktif kepada publik.
ELSHAM Papua juga menegaskan akan mengawasi setiap indikasi pelanggaran hak asasi maupun potensi kekerasan struktural selama proses PSU berlangsung.
“Pemilu yang adil dan damai bukan sekadar prosedur, tapi bagian dari perjuangan keadilan politik bagi seluruh rakyat Papua,” pungkasnya.
(Red/*)
