Kritisi Bendungan Intake Tungel, AM-GAM Nilai Lebih Besar Mudharat Daripada Manfaat
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Kritisi Bendungan Intake Tungel, AM-GAM Nilai Lebih Besar Mudharat Daripada Manfaat

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 07 Mei 2021, Mei 07, 2021 WIB Last Updated 2021-05-07T09:30:20Z
    masukkan script iklan disini
    Aktivis AMGAM

    Gayo Lues (Sumut), Kabartujuhsatu.news, – Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mantan Gerakan Aceh Merdeka (AMGAM) Kabupaten Gayo Lues kritisi wacana pembangunan bendungan intake tungel kecamatan Rikit Gaib. 

    Mereka menilai wacana pembangunan yang digarap oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah tersebut perlu dikaji ulang secara menyeluruh serta mensosialisasikan dampaknya kepada masyarakat. 

    Mengingat pembangunan bendungan itu akan berdampak langsung terhadap lingkungan karena akan terjadi perubahan keseimbangan angkutan sedimen.

    Mereka juga menganggap pembangunan bendungan intake tungel dan salurannya  akan mengancam daerah aliran sungai sepanjang kawasan sungai tripe dan  dikhawatirkan akan menyebabkan bencana ekologi seperti banjir, sedimentasi serta abrasi pada  sungai-sungai kecil sepanjang aliran tersebut, bahkan tidak tertutup kemungkinan areal areal persawahan warga yang ada dihulu akan tenggelam karena pendangkalan. 

    "Menurut saya lebih besar mudharatnya daripada manfaatnya, karena yang diairi hanya sekitar belasan Ha lahan persawahan di tiga desa dikecamatan tersebut, belum lagi disekitar lokasi juga baru dibangun irigasi yang menelan dana milyaran rupiah, irigasi Penomon" sebut ketua AMGAM Jack Gayo, Kamis (06/05/2021), melalui siaran persnya pada media ini. 

    Dimatanya, kegiatan yang bernilai Rp 23 milyar lebih bersumber dari dana rehabilitasi  dan rekontruksi  pasca bencana pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu tidak relevan dengan jumlah besaran dana yang digelontorkan. 

    Dan sangat berbanding terbalik jika dana sebesar itu dimanfaatkan dalam pengelolaan di sepanjang DAS Desa Badak yang meliputi dua kecamatan, seperti kecamatan Blangkejeren dan Dabun Gelang. 

    Selain bentangan luasan lahan sawah diareal tersebut mencapai ratusan hektar, juga setiap tahun areal yang disebut sebut sebagai lumbung padi Gayo Lues itu kerap menjadi langganan banjir tahunan. 

    Untuk diketahui, bendungan intake Tungel dan salurannya termasuk proyek prioritas TA 2021 yang bersumber dari dana hibah rehabilitasi dan rekontruksi BNPB. 

    Nilai pembangunan bendungan intake Tungel dalam Syrup Rp 23.157.982.164. Dan pembangunan saluran intake Rp 2.6 milyar lebih dengan luas bentangan mencapai lebih kurang 75 meter, dan ketinggian 1 meter dari titik nol. 

    Pekerjaan diperkirakan akan mulai dilaksanakan pada awal Juni 2021 mendatang dengan pihak pelaksana sebagai pemenang tender oleh PT AKT, Pengawas CV LC, dan perencana adalah CV PGD. 

    Hingga berita ini terbit, wartawan belum berhasil meminta tanggapan dari Kepala BPBD Kabupaten Gayo Lues, Suhadi SE MSI. (TIM)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini