Panen Jagung di Jeneponto, Mentan Instruksikan Pemanfaatan Dana KUR
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Panen Jagung di Jeneponto, Mentan Instruksikan Pemanfaatan Dana KUR

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 30 Juli 2020, Juli 30, 2020 WIB Last Updated 2020-07-30T12:52:30Z
    masukkan script iklan disini



    Jeneponto (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Menteri  Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melaksanakan kunjungan kerja di Kab. Jeneponto untuk memastikan ketersediaan pangan sekaligus panen jagung. Kegiatan dilaksanakan di lahan Kelompok Tani Juluboritta, Desa Kalelayu, Kec. Tamalatea, Kab. Jeneponto. Kamis (30/7/2020).


    Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pertanian, Bupati Jeneponto, Dirjen Perkebunan, Kepala Badan Karantina, Dandim Jeneponto, Kapolres Jeneponto, Komisi IV DPR RI Dirjen Tanaman Pangan, Kepala Badan Litbang dan Dirjen PSP.


    Dalam sambutannya, Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar menyampaikan bahwa potensi lahan jagung di Jeneponto sekitar 70.000 ha dan Jagung merupakan salah satu komoditas andalan masyarakat Jeneponto.
    "Pak Mentan, masyarakat Jeneponto sangat berterimakasih atas perhatian Kementerian Pertanian kepada kami, hanya kami meminta agar pupuk datangnya bisa tepat waktu, demikian juga dengan benih padi dan jagung. Masyarakat kami juga merasa sangat cocok dengan Jagung Bisi 18. Kami juga berharap difasilitasi komunikasi ke Kementerian PUPR terkait penyelesaian Bendungan Kelara yang akan membantu pengairan lahan di Jeneponto," ungkap Iksan.


    Dalam arahannya, Mentan berpesan agar Petani terus berproduksi, mempercepat tanam sehingga lahan bisa menghasilkan secara terus menerus.


    "Saya meminta kepada para petani agar terus berproduksi, selesai panen maka segerakan  tanam. Jangan biarkan lahan menganggur lebih dari 1 bulan. Kita sangat butuh agar pangan tidak bermasalah, oleh karena itu mari kita perhatikan kesejahteraan petani yang telah menyiapkan pangan untuk 267 juta penduduk Indonesia. Petani yang telah berjuang menyiapkan pangan adalah pahlawan, apalagi dalam suasana seperti saat ini" tutur Mentan.




    Selanjutnya Mentan berpesan agar masyarakat difasilitasi alat dan mesin pertanian, benih berkualitas, dan Kredit Usaha Rakyat.


    "Tolong bantu petani untuk mengakses dana KUR. Pak Bupati, fasilitasi masyarakatnya dengan dana KUR, diantaranya untuk pembelian Alsintan. Kementan masih memiliki sekitar 20 T dana KUR. Tolong pihak perbankan yang diberi kewenangan menyalurkan KUR, beri kemudahan petani mengakses dana KUR," ungkap Mentan.


    "Saya mau, hamparan jagung yang luas ini di ujungnya ada penggilingan jagung, sehingga masyarakat bisa merasakan nikmatnya makan beras jagung. Pompinasasi harus dilaksanakan, apalagi disekitar lokasi terdapat sumber air yang memadai. Olehnya pak Dirjen, tolong masyarakat dibantu," lanjutnya. 


    Diakhir arahannya, Mentan memberikan contoh salah satu komoditas yang bisa dibudidayakan pada lahan marginal, yaitu tanaman Porang. "Hasil panen di Sidrap kemarin, tanaman porang dalam 1 pohon bisa menghasilkan umbi hingga 8 kg, dan dalam satu hektar bisa didapatkan hasil hingga 200 juta. Maka manfaatkanlah lahan marginal seperti di gunung-gunung," tutup Mentan.


    Ketua Kelompok Tani Juluboritta, Jusman mengatakan bahwa harga jagung saat ini berada pada kisaran Rp.2300. Menurut Jusman, penyuluhnya sangat pro aktif memberikan informasi perkembangan harga jagung, bahkan sangat proaktif dalam membina petani, minimal 2 kali dalam seminggu mendatangi kelompoknya.


    "Kami sangat berterima kasih kepada PPL, beliau sangat banyak membantu kami, dalam satu pekan rata-tata 2 kali berkunjung ke Kelompok Kami," tutur Jusman.


    "Kebiasaan kami dalam 1 tahun rata-rata menanam 3 kali, yaitu padi, jagung dan palawija. Kebetulan  tahun ini agak terlambat hujan sehingga penanaman padi tertunda yang mengakibatkan tanaman lainnya ikut tertunda," lanjutnya.


    Lebih lanjut Jusman menjelaskan bahwa musim tanam jagung yang sebelumnya, harga jagung di kelompoknya dibeli pada kisaran Rp.3.000 - Rp. 3.800, bahkan harga jual terakhir normal di Rp. 3.800 sehingga dia sempat menikmati harga yang bagus.


    Penyuluh Pertanian yang bertugas di Desa Kalelayu, Kurniati, SP menjelaskan bahwa Luas Areal yang ditanami jagung di wilayahnya seluas 300 Ha, sedangkan Varietas yang ditanam diantaranya adalah Bisi 18, Pertiwi, Asia 92 dengan produktivitas rata-rata 7-8 ton per Ha.


    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa BPPSDMP akan memaksimalkan peranan PPL di seluruh BPP Kostratani agar ikut membantu petani dalam semua proses agribisnis. 


    "Kostratani akan dimaksimalkan agar  mengawal seluruh proses agribisnis di lapangan, Mulai dari hulu sampai ke hilur. Penyuluh di setiap kostratani harus memahami semua proses agribisnis, memahami komoditas yang bagus dan menguntungkan bagi petani, termasuk
    mampu memfasilitasi agar setiap petani binaannya mendapatkan harga yang layak dari setiap komoditas yang dibudidayakan. Penyuluh harus mengawal dan membina cara pengolahan pascapanen yang baik sehingga kualitas produk, khususnya kadar air sesuai dengan kebutuhan pasar," jelas Prof Dedi.


    Penulis : Jamaluddin Al Afgani

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini