Bappelitbanda Kabupaten Soppeng Gelar Rembuk Stunting Aksi 3 Terintegrasi Tahun 2024 Dihadiri Wabup H Lutfi Halide
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Bappelitbanda Kabupaten Soppeng Gelar Rembuk Stunting Aksi 3 Terintegrasi Tahun 2024 Dihadiri Wabup H Lutfi Halide

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 21 Maret 2024, Maret 21, 2024 WIB Last Updated 2024-03-22T04:53:23Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbanda) menggelar rembuk stunting aksi 3 penurunan Stunting terintegrasi tahun 2024 yang dilangsungkan di ruang rapat kantor gabungan Dinas Jalan Salotungo Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Jumat (22/3/2024). 


    Kegiatan yang di hadiri Wakil Bupati Soppeng Ir H Lutfi Halide, MP dan Asisten 1 Dra Andi Nurlina, M.Si serta para OPD, Camat, Lurah, perwakilan Desa, PKK dan Puskesmas ini mengangkat tema, "Yassisoppengi Percepatan Penurunan Stunting".



    Kepala Bappelitbanda Andi Agus Nongki, S.IP, M.Si dalam laporannya mengatakan bahwa Rembuk stunting ini merupakan rangkaian pertemuan yang dilakukan dalam rangka membahas hasil perumusan kegiatan melalui diskusi terarah untuk membuat membahas dan menetapkan komitmen dalam menetapkan program atau kegiatan pencegahan dan penanganan konvergensi stunting.


    "Rembuk Stunting ini adalah aksi 3 dari 8 aksi yang ada untuk tahun 2024 dalam penanganan penurunan stunting yang terintegrasi, terangnya.



    Wakil Bupati Soppeng H. Lutfi Halide, MP dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara tersebut mengatakan, ",Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Soppeng, saya menyampaikan selamat menjalankan Ibadah di bulan suci Ramadhan, mudah-mudahan momentum Ramadhan menjadikan kita ummat yang lebih bertakwa kepada Allah SWT.


    " Saya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Rembuk Stunting tahun 2024 dan juga terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir. 


    "Tentu saja kehadiran kita semua ini adalah untuk bagaimana mengupayakan solusi terbaik dalam pencegahan dan penanganan stunting.


    "Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menguatkan komitmen seluruh pihak yang hadir, dalam menanggulangi permasalahan stunting bersama-sama, serta dalam merealisasikan program yang telah dirancang, imbuh Wabup.


    Menurut Wabup, "Berdasarkan data E-PPGBM, hasil timbang bulan Agustus Tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Soppeng adalah 9,97% turun dibanding periode yang sama pada tahun 2022 sebesar 12,0 persen, sementara angka stunting hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 sampai saat ini belum terpublikasi (yang sudah publikasi baru pada tingkat provinsi) namun jika merujuk pada hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, Stunting Kabupaten Soppeng masih pada angka 26,9 persen meningkat 1,5 persen dibanding tahun 2021 yaitu 25,4 persen.


    "Data SSGI/SKI adalah data hasil survei untuk mengetahui trend peningkatan/ penurunan angka stunting disuatu wilayah, sementara data E-PPGBM adalah data layanan by name by address (BNBA) yang digunakan sebagai data untuk kepentingan intervensi, sehingga kedua data tersebut tidak perlu diperdebatkan, intinya adalah bagaimana upaya kita untuk percepatan penanganan stunting sesuai data yang ada, jelasnya.


    Dikatakan Wabup, " Sebagaimana dipahami bersama bahwa penyebab stunting bukan hanya pada pasca kelahiran tetapi juga jauh sebelumnya, baik, sejak remaja, hamil, menyusui yang penyebabnya bisa jadi karena sanitasi yang buruk, asupan ibu selama kehamilan kurang berkualitas, katanya.


    "Selain itu, lanjut Wabup, "stunting juga bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun tidak tercukupi, tidak diberikan Asi Eksklusif ataupun MP ASI (Makanan Pendamping ASI), atau yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas.


    "Karena penyebab stunting yang beragam, maka untuk penyelesaiannya, tidak cukup hanya pada satu sektor saja (sektor kesehatan), tetapi melalui pendekatan intervensi multisektor yang mengarah pada peningkatan kualitas Intervensi spesifik dan sensitif terutama melalui pemenuhan seluruh indikator sebagaimana tertuang dalam lampiran Perpres 72/2021.


    "Dan secara teknis, dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stuntin (RAN PASTI).


    " Jadi ada tiga pendekatan dalam pelaksanaan RAN PASTI yaitu :


    a. Pendekatan keluarga berisiko stunting yang dilakukan dengan intervensi hulu. 


    b.Pendekatan multi sektor dan multipihak melalui pentahelix,


    c. Pendekatan intervensi gizi terpadu dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif.


    Wabup Soppeng Lutfi Halide menyebut bahwa, "Sejalan dengan tujuan Strategi Nasional Percepatan Penuruan Stunting itu yakni :


    a. Menurunkan prevalensi Stunting;


    b. Meningkatkan berkeluarga; kualitas penyiapan kehidupan. 


    c. Menjamin pemenuhan asupan gizi. 


    d. Memperbaiki pola asuh.


    e. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan. 


    f. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi.


    Lebih Lanjut Wabup Lutfi Halide menyampaikan bahwa, "Rembuk Stunting yang kita laksanakan hari ini adalah tahapan ke-3 dari 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara terintegrasi antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non- pemerintah dan masyarakat, serta untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah terhadap upaya percepatan penurunan stunting.


    "Sejalan dengan hal tersebut, tema yang diusung pada pelaksanaan Rembuk Stunting kali ini adalah "Yassisoppengi Percepatan Penurunan Stunting" yassisoppengi adalah kearifan lokal yang dibangun melalui kebersamaan, gotong royong dan kepedulian untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ekonomi dan sosial kemasyarakatan.


    "Terdapat tiga komponen penting yang wajib berjalan beriringan, yakni pemerintah, Lembaga Non Pemerintah dan masyarakat (keluarga) dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan.


    Diakhir sambutannya Wakil Bupati Soppeng H Lutfi Halide mengatakan," saya berharap melalui Rembuk Stunting ini, kita meneguhkan kembali komitmen bersama untuk dapat mengambil perannya masing-masing, dan bekerjasama melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Soppeng, pungkasnya.



    Usai sambutan dilanjutkan dengan acara diskusi yang diakhiri dengan penandatanganan komitmen Bersama dalam rangka mendukung penuh upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Soppeng.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini