Mohon Jangan Disepelekan, WHO Kirim Pesan Penting Keseluruh Dunia Yang Wajib Diketahui
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Mohon Jangan Disepelekan, WHO Kirim Pesan Penting Keseluruh Dunia Yang Wajib Diketahui

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 05 Agustus 2021, Agustus 05, 2021 WIB Last Updated 2021-08-05T14:19:34Z
    masukkan script iklan disini

    Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (foto Reuters).

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ada pesan penting yang dikirim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke seluruh dunia. Seluruh negara diminta jangan menyepelekan.


    Pesan itu terkait moratorium penyuntikan dosis penguat (booster) vaksin covid-19 hingga akhir September 2021.


    Kekhawatiran WHO muncull setelah beberapa negara kaya memulai penyuntikan vaksin booster.


    Pekan lalu, Presiden Israel Isaac Herzog menerima suntikan ketiga vaksin covid-19 sebagai bagian kampanye untuk memberikan dosis booster kepada lansia di atas 60 tahun.


    Langkah itu ditempuh Israel untuk menahan laju varian Delta yang disebut lebih menular.


    Sementara, Amerika Serikat menandatangani kesepakatan dengan Pfizer Inc., dan BioNTech asal Jerman untuk membeli 200 juta dosis tambahan vaksin covid-19.


    Itu dilakukan guna membantu vaksinasi anak dan kemungkinan suntikan booster.


    Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan alasan moratorium itu harus dilakukan hingga sekitar sepuluh persen penduduk di setiap negara sudah disuntik vaksin corona.


    "Saya memahami keinginan pemerintah di seluruh negara untuk melindungi penduduknya dari varian Delta," kata Tedros dalam jumpa pers di markas WHO di Jenewa, Swiss, seperti dilansir Reuters, Rabu (4/8).


    Yang membuatnya gelisah adalah ada negara yang tidak kebagian vaksin karena digunakan untuk booster.



    Permintaan akan dosis ketiga atau penguat (booster) semakin meningkat terutama setelah terjadi lonjakan kasus covid-19 varian Delta.


    Sejumlah negara melakukan uji coba dan meyakini suntikan dosis penguat vaksin itu bisa menambah efikasi.


    Hal itu justru memicu kenaikan permintaan vaksin covid-19 dari negara-negara yang mampu membeli.


    Sedangkan negara-negara yang kondisi keuangannya pas-pasan harus gigit jari karena kesulitan memenuhi target vaksinasi penduduk.


    "Kita perlu fokus pada orang-orang yang paling rentan, paling berisiko terkena penyakit parah dan kematian. Mereka harus mendapatkan dosis pertama dan kedua," kata Direktur Vaksin, Imunisasi dan Biologi WHO, Katherine O'Brien, kepada wartawan.


    Berdasarkan data WHO, baru ada sekitar 10 negara yang 75 persen penduduknya disuntik vaksin corona.


    Di negara-negara berpenghasilan rendah, hanya 1 persen penduduk yang sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin corona.


    Angka itu jauh lebih kecil dibanding dengan negara-negara berpenghasilan tinggi, yang tercatat setengah dari populasinya sudah divaksin. (*)


    Sumber : GenPi.co

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini