Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Gugus 1 Soppeng menunjukkan komitmen kuat untuk mengakselerasi transformasi pendidikan setelah mengikuti Sosialisasi Inovasi Daerah yang digelar di SDN 7 Salotungo. Rabu (10/12/2025).
Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber utama, yakni Kabid Litbang Bapelitbangda Kabupaten Soppeng Andi Dewi Siswati, SE, dan Muhammad Ismail Jumerang, S. Ag, inovator nasional yang baru saja meraih predikat Runner-Up Lomba Inovasi Tingkat Nasional.
Para guru, kepala sekolah, serta pengawas yang tergabung dalam Gugus 1 Soppeng sepakat bahwa sosialisasi ini tidak boleh berhenti pada tataran pengetahuan semata.
Mereka berkomitmen menjadikannya sebagai momentum untuk melahirkan aksi-aksi inovatif yang berdampak langsung pada proses pembelajaran dan manajemen sekolah.
Dalam sesi diskusi pasca-sosialisasi, peserta menyepakati dua langkah strategis yang akan menjadi agenda prioritas.
Setiap sekolah wajib melahirkan minimal satu inovasi yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing sekolah.
Inovasi tersebut dapat berupa pengembangan pembelajaran, digitalisasi layanan sekolah, program literasi, peningkatan budaya positif, hingga optimalisasi peran warga sekolah.
Gugus 1 Soppeng akan menciptakan sebuah inovasi kolaboratif yang dibangun atas kerja sama seluruh sekolah.
Inovasi ini diharapkan menjadi ikon gugus dan menjadi model pembelajaran bersama, sehingga setiap sekolah dapat saling menguatkan dan berbagi praktik baik.
Kesepakatan ini menegaskan bahwa inovasi bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi adalah gerakan kolektif untuk menghadirkan pendidikan yang lebih adaptif dan bermutu.
Ketua Gugus 1 Soppeng, Abdul Asis, S. Pd I, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi titik awal kebangkitan ide kreatif di seluruh sekolah.
“Kita tidak ingin sosialisasi berhenti di ruang kelas. Hari ini kita belajar, besok kita harus bergerak. Setiap sekolah punya peran dalam melahirkan inovasi, dan bersama-sama kita membentuk inovasi gugus yang lebih besar,” ujarnya penuh semangat.
Ia menegaskan bahwa Gugus 1 Soppeng harus menjadi contoh bagaimana kolaborasi dan kreativitas dapat mengubah wajah pendidikan.
Muhammad Ismail Jumerang, S. Ag, yang telah banyak berpengalaman merancang dan mengimplementasikan inovasi sekolah, memberi motivasi tambahan kepada para peserta.
Ia menekankan bahwa inovasi bukanlah hal mewah, tetapi lahir dari keberanian mencoba dan konsistensi memperbaiki. Kolaborasi gugus, menurutnya, adalah energi besar yang dapat melahirkan terobosan signifikan.
“Inovasi yang lahir dari kolaborasi dan ketekunan akan memberi dampak besar bagi lingkungan belajar. Dengan semangat bersama, ide sederhana pun bisa menjadi gerakan besar,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan Dewan Pendidikan Kabupaten Soppeng yang terus mendorong hadirnya inovasi di sekolah-sekolah.
Pengawas Gugus 1 Soppeng, Sudirman, S. Sos., S. Pd, turut menegaskan bahwa pihaknya siap mengawal dan mendampingi setiap sekolah dalam merancang dan menerapkan inovasi.
“Gugus 1 Soppeng siap menjadi laboratorium inovasi pendidikan, tempat setiap sekolah bergerak dengan ide segar dan kolaborasi cerdas,” ujarnya.
Menurutnya, semangat yang muncul pada kegiatan ini menjadi fondasi penting untuk membangun ekosistem pendidikan yang produktif, kreatif, dan kompetitif.
Kegiatan ini menjadi awal bagi gerakan bersama yang menempatkan Soppeng sebagai daerah yang siap menjadi pelopor inovasi pendidikan, baik di tingkat kabupaten maupun nasional.
Dengan sinergi antara sekolah, pengawas, pemangku kebijakan, hingga inovator nasional, Gugus 1 Soppeng kini memulai langkah konkret menuju perubahan yang lebih besar.
Gerakan ini bukan sekadar slogan, tetapi komitmen bersama untuk menghadirkan lingkungan belajar yang relevan, inspiratif, dan berkelanjutan bagi peserta didik di seluruh wilayah Soppeng.
(Red)
