Soppeng, Kabartujuhsatu.news Sebuah babak baru pengabdian resmi terbuka bagi ratusan insan pendidikan di Kabupaten Soppeng. Rabu (31/12/2025).
Sebanyak 742 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu Tahun 2025 di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng resmi diangkat, menandai pengakuan negara atas dedikasi panjang yang selama ini dijalani dalam sunyi.
Momentum bersejarah ini disambut dengan ucapan penuh haru dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Andi Sumangerukka, SE., S.Sos., M.Si.
Dalam keterangannya, pria yang akrab di sapa Andi Ukka ini menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh PPPK Paruh Waktu yang telah menerima Surat Keputusan (SK), seraya menegaskan bahwa pengangkatan ini bukan sekadar proses administratif kepegawaian.
“Ini bukan hanya tentang status atau dokumen resmi. Di balik SK yang diterima, tersimpan kisah panjang tentang kesabaran, doa yang tidak pernah putus, pengabdian yang sering kali sunyi, serta kesetiaan yang tak pernah menuntut balasan,” ungkap Andi Sumangerukka dengan nada reflektif.
Menurutnya, ratusan PPPK Paruh Waktu tersebut adalah penjaga denyut nadi pendidikan di Kabupaten Soppeng.
Dalam berbagai keterbatasan status dan kesejahteraan, mereka tetap setia berdiri di ruang-ruang kelas, memastikan cahaya ilmu pengetahuan tidak pernah padam bagi generasi muda.
Andi Sumangerukka menekankan bahwa pengangkatan 742 PPPK Paruh Waktu ini merupakan wujud kehadiran negara dan bentuk keadilan yang diberikan secara bertahap kepada para pendidik dan tenaga kependidikan.
"Negara, kata dia, tidak menutup mata terhadap pengabdian panjang yang telah diberikan dengan penuh keikhlasan".
“Hari ini adalah hari yang sarat makna. Ini adalah pengakuan bahwa pengabdian yang tulus, meski berjalan perlahan, pada akhirnya akan menemukan jalannya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng mengajak seluruh PPPK Paruh Waktu yang telah diangkat untuk menjadikan momentum ini sebagai titik tolak dalam memperkuat integritas, etos kerja, dan tanggung jawab moral terhadap masa depan pendidikan daerah.
Ia menegaskan bahwa perubahan status harus diiringi dengan peningkatan kualitas diri dan komitmen profesional.
"Pendidikan, menurutnya, tidak hanya menuntut kecerdasan intelektual, tetapi juga ketulusan hati, adab, serta keikhlasan dalam menjalankan tugas.
“Status boleh berubah, tetapi jiwa pengabdian harus tetap utuh. Dunia pendidikan tidak hanya dibangun oleh kepintaran, melainkan oleh keteladanan dan karakter,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Sumangerukka juga menyampaikan harapan besar agar para PPPK Paruh Waktu mampu menjadi pilar utama dalam transformasi pendidikan di Kabupaten Soppeng.
Ia menekankan pentingnya membangun pendidikan yang berkarakter, selaras dengan visi pembangunan sumber daya manusia Soppeng yang unggul, berbudaya, serta berakar kuat pada nilai-nilai kearifan lokal.
Ucapan selamat dan sukses itu ditutup dengan doa agar seluruh PPPK Paruh Waktu yang telah diangkat senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam mengemban amanah negara.
Ia berharap, para pendidik dan tenaga kependidikan tersebut mampu menorehkan jejak pengabdian yang bermakna, tidak hanya bagi dunia pendidikan, tetapi juga bagi peradaban dan masa depan Kabupaten Soppeng, pungkasnya.
(Red)
