Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Pemerintah Kabupaten Soppeng kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat tata kelola pemerintahan daerah melalui peluncuran inovasi terbaru di bidang pengelolaan keuangan Desa.
Pada Jumat, 14 November 2025, Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Soppeng secara resmi melaunching program Manajemen Penyaluran Belanja Transfer (MENYALA PETTA DESA) dalam sebuah acara yang digelar di Ruang TGR Lantai 3 BPKPD Soppeng.
Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan peningkatan efisiensi dan transparansi dalam proses penyaluran belanja transfer ke pemerintah Desa.
Dengan semakin kompleksnya kebutuhan pelayanan publik serta tuntutan percepatan administrasi, MENYALA PETTA DESA dirancang sebagai sistem terintegrasi yang mampu menghadirkan alur penyaluran dana yang lebih tertib, cepat, dan mudah dipantau oleh semua pihak.
Melalui sistem ini, proses verifikasi, validasi, hingga pencairan dana dilakukan secara lebih terstruktur dan terkoordinasi.
BPKPD, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), serta perangkat kecamatan kini dapat saling terhubung dalam satu jalur kerja yang sama, sehingga meminimalkan potensi keterlambatan dan ketidaksesuaian administrasi.
Dengan demikian, pemerintah Desa memperoleh kepastian waktu dan mekanisme yang lebih jelas dalam mengajukan dan menerima penyaluran belanja transfer.
Sekretaris Daerah Kabupaten Soppeng, Drs. Andi Muhammad Surahman, yang hadir sekaligus membuka acara tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi atas lahirnya inovasi ini.
Dalam sambutannya, Pj Sekda Soppeng menegaskan bahwa dinamika pelayanan publik yang semakin cepat menuntut pemerintah daerah untuk terus beradaptasi.
“Inovasi bukan lagi pilihan, tetapi sebuah kebutuhan. Pemerintah daerah harus mampu bergerak sejalan dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan layanan yang cepat, transparan, dan efisien.
"Kehadiran MENYALA PETTA DESA merupakan bukti nyata bahwa BPKPD Soppeng terus berupaya menghadirkan pelayanan terbaik bagi pemerintah desa.
"Harapan kami, inovasi ini dapat menjadi budaya kerja—bahwa kita harus terus berubah, berbenah, dan memperbaiki diri,” ujar Pj Sekda Andi Surahman.
Andi Surahman juga menambahkan bahwa keberhasilan sebuah inovasi tidak semata-mata diukur dari kecanggihan platform yang dibangun, tetapi lebih pada komitmen seluruh perangkat daerah untuk menerapkan dan menjaga keberlanjutannya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar MENYALA PETTA DESA dapat berjalan optimal dan menjadi contoh praktik baik bagi daerah lain yang ingin meningkatkan tata kelola penyaluran dana desa.
Peluncuran MENYALA PETTA DESA dianggap sebagai salah satu langkah progresif pemerintah daerah dalam mempercepat transformasi digital di bidang pelayanan publik.
Dengan memanfaatkan teknologi sebagai penopang utama, inovasi ini diharapkan dapat menghadirkan standar baru dalam pengelolaan keuangan Desa yang lebih modern, akuntabel, dan mampu menjawab tantangan pelayanan yang terus berkembang.
Secara keseluruhan, MENYALA PETTA DESA menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Soppeng untuk membangun tata kelola pemerintahan yang responsif dan terpercaya.
Inovasi ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi pemerintah desa serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap transparansi pengelolaan dana publik.
(Red)
