Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Kabar membanggakan datang dari dunia internasional. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berhasil menorehkan prestasi dengan menempati peringkat ke-15 dalam daftar “The World’s 500 Most Influential Muslims 2026” yang dirilis oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), lembaga riset bergengsi yang berbasis di Amman, Yordania. Selasa (4/11/2025).
Daftar tersebut setiap tahun memuat tokoh-tokoh Muslim dari berbagai bidang, mulai dari politik, ekonomi, keagamaan, hingga kemanusiaan, yang dinilai memiliki pengaruh besar terhadap dunia Islam dan masyarakat global.
Dalam laporan tahun 2026 ini, Presiden Prabowo dinilai memiliki pengaruh signifikan di tingkat internasional berkat perannya dalam memperkuat diplomasi global, menjaga stabilitas kawasan, serta memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
RISSC menyebut bahwa kepemimpinan Prabowo Subianto dianggap karismatik, tegas, dan berorientasi pada persatuan nasional.
“Sebagai Presiden dari negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Prabowo memainkan peran penting dalam membangun hubungan damai antarbangsa dan mengedepankan kerja sama dunia Islam,” tulis laporan tersebut.
Selain Presiden Prabowo, beberapa tokoh dunia lain yang masuk dalam daftar tersebut antara lain Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud (Arab Saudi), Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.
Masuknya Indonesia dalam jajaran 20 besar tokoh paling berpengaruh ini menjadi bukti pengakuan global atas peran strategis Indonesia dalam percaturan politik dan diplomasi dunia Islam.
Pakar hubungan internasional Universitas Indonesia, Dr. Ahmad Rafiq, menilai capaian ini menunjukkan bagaimana diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo semakin mendapat perhatian dunia.
“Indonesia bukan hanya negara dengan mayoritas Muslim, tetapi juga pemain penting dalam menjaga perdamaian global. Pengakuan ini mempertegas posisi strategis kita di mata dunia,” ujarnya.
Sejak dilantik sebagai Presiden, Prabowo Subianto dikenal aktif dalam berbagai upaya kerja sama internasional, terutama dalam bidang ketahanan pangan, perdamaian dunia, dan bantuan kemanusiaan.
Beberapa kebijakan luar negeri Indonesia yang ditekankan selama masa pemerintahannya mendapat apresiasi karena menekankan prinsip ‘berdaulat, adil, dan berperikemanusiaan’.
Masyarakat Indonesia menyambut kabar ini dengan rasa bangga. Banyak warganet menilai bahwa prestasi tersebut menjadi cerminan dari meningkatnya citra positif Indonesia di kancah global, serta pengakuan atas komitmen bangsa dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam moderat dan perdamaian dunia.
Penghargaan dan pengakuan seperti ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi umat Islam Indonesia dalam membangun dunia yang lebih damai dan berkeadilan.
“Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus menjaga persatuan, memperkuat kerja sama antarumat, dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia,” kata salah satu pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri RI.
(Red)
