Sidrap, Kabartujuhsatu.news, Brigade Pangan Lajonga kembali menjadi tujuan pembelajaran lapangan setelah menerima kunjungan dari 18 mahasiswa Pascasarjana Jurusan Agribisnis Universitas Hasanuddin (UNHAS) pada Senin (24/11).
Agenda ini dilaksanakan di Sekretariat Brigade Pangan Lajonga dan dilanjutkan dengan eksplorasi langsung ke area persawahan yang dikelola.
Kunjungan praktik lapang ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk memahami proses pengelolaan agribisnis modern yang diterapkan Brigade Pangan, mulai dari manajemen operasional, pemberdayaan petani, hingga penerapan mekanisasi pertanian.
Manager Brigade Pangan Lajonga memberikan pemaparan mendalam mengenai strategi dan aktivitas yang selama ini dijalankan dalam mendukung penguatan sektor pangan daerah.
Untuk memperkaya pengalaman teknis, para peserta diberi kesempatan mempraktikkan pengoperasian rotavator secara langsung di lahan.
Kegiatan ini menjadi salah satu sesi yang paling antusias diikuti, mengingat sebagian mahasiswa belum pernah mengoperasikan alat tersebut.
Dukungan terhadap Brigade Pangan sendiri sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya keberadaan pasukan lapangan ini dalam menghadapi tantangan pertanian masa kini, seperti perubahan iklim, ancaman krisis pangan, hingga alih fungsi lahan.
“Brigade Pangan adalah kekuatan baru yang dibentuk untuk mengawal kedaulatan pangan nasional. Dengan gerak cepat dan terorganisir, kita pastikan tidak ada lahan yang dibiarkan menganggur dan tidak ada musim tanam yang terlewatkan,” tegas Mentan Amran dalam berbagai kesempatan.
Hal senada juga disampaikan Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, yang menjelaskan bahwa Brigade Pangan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan produksi pangan melalui teknologi tepat guna dan pendekatan pertanian berkelanjutan.
Manager Brigade Pangan Lajonga, Husni, menyebutkan bahwa kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan praktik agribisnis modern kepada generasi muda.
Ia berharap pengalaman lapang tersebut dapat menginspirasi mahasiswa untuk terlibat lebih jauh di sektor pertanian.
“Kami berharap kunjungan ini bukan hanya menjadi pengalaman sesaat, tetapi mampu menumbuhkan minat dan semangat mahasiswa untuk terus bergerak di dunia pertanian.
"Semakin banyak anak muda yang terlibat, semakin kuat upaya kita menjaga ketahanan pangan,” tuturnya.
Dosen pendamping sekaligus Staf Khusus Menteri Pertanian, Prof Muhammad Arsyad, menambahkan bahwa tujuan utama kunjungan adalah memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyaksikan secara langsung implementasi program-program Kementerian Pertanian seperti Brigade Pangan, Optimasi Lahan, dan CSR di Kabupaten Sidrap.
“Kami berharap kunjungan ini memberikan dampak positif bagi pengembangan pertanian di Sidrap,” ujarnya.
Salah satu peserta, Andi Hilful Ferdiansyah Armin, mengungkapkan antusiasmenya setelah mendapat pengalaman langsung mengoperasikan rotavator.
“Selama ini saya hanya melihat rotavator di internet, YouTube, dan sosial media. Hari ini kami bisa mencoba sendiri. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ungkapnya dengan semangat.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, Brigade Pangan Lajonga berharap kerja sama antara dunia akademik dan instansi pertanian dapat terus terjalin, sekaligus mendorong lahirnya lebih banyak sumber daya manusia muda yang siap memperkuat sektor agribisnis Indonesia.
(Red)
