Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, memimpin secara langsung presentasi strategi percepatan penurunan stunting Kabupaten Soppeng dalam kegiatan Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Presentasi tersebut digelar secara virtual melalui Zoom meeting dari ruang rapat pimpinan Kantor Bupati Soppeng. Rabu (28/5/2025).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 005/6024/Bappelitbangda tanggal 20 Mei 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati menyampaikan data terkini terkait jumlah penduduk dan keluarga berisiko stunting di Kabupaten Soppeng.
Ia mengakui adanya peningkatan angka stunting sebesar 2%, namun menegaskan bahwa hal tersebut menjadi dorongan bagi pemerintah daerah untuk terus berinovasi dan meningkatkan konsistensi dalam penanganan stunting di lapangan.
Wakil Bupati turut memaparkan delapan aksi strategis yang dijalankan oleh Pemkab Soppeng, antara lain:
Analisis Situasi Stunting (21 Februari 2024) – Identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan tantangan intervensi gizi.
Penyusunan Rencana Kegiatan (8 Maret 2024) – Integrasi lintas sektor untuk peningkatan layanan gizi, kesehatan, dan sanitasi.
Rembuk Stunting (22 Maret 2024) – Forum bersama pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan untuk menyepakati langkah-langkah pencegahan.
Sosialisasi Regulasi (10 Juni 2024) – Peningkatan peran desa dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Pembinaan Aparat dan Kader (16 Juli 2024) – Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa dan kelurahan.
Penguatan Sistem Data (4 Juli 2024) – Pengelolaan data stunting yang lebih akurat dan terintegrasi.
Pengukuran dan Publikasi Data (26 September 2024) – Pemantauan pertumbuhan balita secara berkala dan keterbukaan data ke publik.
Review Kinerja Tahunan (10 Desember 2024) – Evaluasi rutin terhadap efektivitas program.
Dalam paparannya, Wakil Bupati juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan pemerintahan sebelumnya.
Ia menilai hal tersebut sebagai “jembatan emas” untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang sebelumnya sulit diakses, sehingga memudahkan pelaksanaan intervensi langsung kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Pemkab Soppeng telah melakukan pemetaan wilayah dengan risiko stunting tinggi, serta menggandeng OPD terkait dan perangkat desa guna memastikan program penanganan stunting benar-benar menyentuh masyarakat.
Kegiatan penyuluhan gizi kepada keluarga juga terus digencarkan secara paralel.
Presentasi ini menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam mempercepat penurunan angka stunting secara terukur dan berkelanjutan.
(Red)
