Batangkaluku, KabartujuhsatuPresiden.news, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar sosialisasi Brigade Pangan (BP) kepada seluruh pegawai, termasuk ASN, THL, dan outsourcing.
Kegiatan yang berlangsung di aula Hasanuddin ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan aktif pegawai dalam mendukung strategi program Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan nasional. Kamis (22/5/2025).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya peran pegawai Kementerian Pertanian dalam program swasembada pangan.
“BP adalah pasukan terdepan yang melibatkan petani dengan dukungan penyuluh pertanian, babinsa, pegawai ASN Kementan, dan generasi muda untuk berkolaborasi mengoptimalkan sektor pertanian.
Brigade Pangan menjadi garda terdepan dalam menggerakkan petani agar lebih produktif, terutama petani milenial,” ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa pencapaian swasembada pangan memerlukan kerja sama semua pihak.
“Kementerian Pertanian mendorong intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, dan inovasi teknologi".
"Sementara ekstentifikasi dilakukan dengan mengolah lahan rawa dan cetak sawah rakyat,” jelas Idha.
Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, dalam arahannya kalkulasi seluruh pegawai untuk memahami program Brigade Pangan. “Ke depan, jumlah Brigade Pangan akan bertambah.
"Kita membutuhkan energi yang besar dan kemungkinan semua pegawai BBPP Batangkaluku akan terlibat sebagai pendamping BP sehingga kita harus terus belajar dan beradaptasi,” tuturnya.
BBPP Batangkaluku saat ini mendampingi Brigade 31 Pangan yang tersebar di Kalimantan Timur, Sidrap, Pinrang, dan Gowa.
Jamaluddin menegaskan bahwa tugas utama BBPP Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan Kementan adalah mendampingi BP agar dapat mengoperasikan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara maksimal, melakukan pembukuan yang baik, serta mengelola pembagian hasil dan biaya penyusutan.
“Semua alsintan yang diberikan kepada BP merupakan hibah dari pemerintah, sehingga pengelola BP wajib menggunakannya untuk meningkatkan pendapatan.
"Setelah rampung di satu wilayah, BP diarahkan mencari wilayah lain agar penghasilannya tetap berkelanjutan,” katanya.
Dalam sosialisasi ini, para pendamping yang telah berpengalaman berbagi tips dan pengalaman sukses dalam mendampingi Brigade Pangan, menjadi pembelajaran berharga bagi peserta lain guna mendukung keberhasilan program ini.
Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kementerian Pertanian yang fokus pada pelatihan dan pendampingan bagi petani dan pengelola pertanian.
BBPP Batangkaluku berkomitmen mendukung program swasembada pangan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan optimalisasi teknologi pertanian.
(Red)
