Palopo, Kabartujuhsatu.news, Dunia kepolisian dan masyarakat Indonesia berduka atas meninggalnya Jenderal Jusuf Manggabarani, sosok yang dikenal karena keberanian dan kepemimpinannya yang menginspirasi selama bertugas, khususnya di kota Palopo pada era 1980-an. Selasa (20/5/2025).
Kisah keberaniannya menghadapi seorang preman legendaris, Sukri dari Mangkutana, menjadi cerita yang terus dikenang hingga kini.
Pada masa kota Palopo bergolak, Sukri dikenal dengan senjata rakitan yang menimbulkan ketakutan tidak hanya kepada lawan, tetapi juga aparat keamanan.
Ketika Jusuf Manggabarani ditugaskan di sana, ia mengambil langkah berani dengan langsung mendatangi markas Sukri.
Dalam pertemuan yang menegangkan itu, Sukri beberapa kali menembak Jusuf, namun peluru-peluru tersebut gagal mengenai sasaran.
Keberhasilan Jusuf bukan karena keajaiban, melainkan hasil dari analisis cermat terhadap senjata dan taktik lawan.
Setelah Sukri kehabisan peluru, Jusuf berhasil melumpuhkan sang preman dan mengajarkan tentang keadilan tanpa balas dendam kepada anak buah Sukri.
“Keberanian bukan hanya soal kekuatan fisik, tapi juga tentang memahami situasi dan mengambil tindakan tepat,” kata Jusuf saat mengenang peristiwa tersebut.
Kisah ini menjadi legenda yang menunjukkan kepemimpinan dan keberanian yang luar biasa dari Jenderal Jusuf.
Jenderal Jusuf Manggabarani meninggalkan warisan keberanian, keadilan, dan keteguhan hati yang akan terus diingat oleh masyarakat dan rekan-rekannya.
Semoga beliau mendapatkan husnul khotimah dan tempat terbaik di sisi-Nya.
Jenderal Jusuf Manggabarani adalah seorang perwira tinggi kepolisian yang pernah bertugas di berbagai daerah rawan di Indonesia.
Dikenal karena keberaniannya dan pendekatan yang humanis dalam menegakkan keadilan, beliau meninggalkan pengaruh besar dalam dunia kepolisian dan masyarakat.
(Red/NI)
