Orientasi Kewartawanan PWI Sulsel di Parepare Bahas Tantangan Era AI dan Resiko Seorang Jurnalis
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Orientasi Kewartawanan PWI Sulsel di Parepare Bahas Tantangan Era AI dan Resiko Seorang Jurnalis

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 12 Juli 2025, Juli 12, 2025 WIB Last Updated 2025-07-12T14:37:22Z
    masukkan script iklan disini


    Parepare, Kabartujuhsatu.news, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel, Ir. H. Abd. Manaf Rachman, secara resmi membuka kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI Sulsel yang berlangsung di Café Media Parepos, Jl. Bau Massepe No. 2, Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare. Sabtu (12/7/2025).


    Kegiatan yang berlangsung sehari ini mengusung tema “Jurnalisme Berkualitas dan Adaptif di Era Teknologi Kecerdasan Buatan”, kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah yang ingin memperdalam pemahaman tentang dunia jurnalistik dan organisasi kewartawanan.


    Dalam sambutannya, H. Abdul Manaf menyampaikan permohonan maaf dari Ketua PWI Sulsel, Agus Alwi Hamu, yang berhalangan hadir.


    Ia juga membagikan cerita perjalanannya dari Makassar ke Parepare, termasuk momen santai menikmati coto Makassar di sebuah warung bersama Bendahara PWI Sulsel.


    Menurutnya, pengalaman-pengalaman kecil seperti itu justru menyimpan makna besar dalam membentuk kepekaan seorang wartawan.


    “Seorang wartawan harus berani, mulai dari hal-hal kecil sehingga bisa membuat berita yang besar .


    Dalam kesempatan itu juga, H Manaf menekankan pentingnya memahami UU Pers 1999, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), PD/PRT PWI, dan etika perilaku.


    Semua itu menjadi fondasi dasar dalam menjalankan profesi dengan tanggung jawab dan etika,” tegasnya.


    Ia juga menjelaskan struktur keanggotaan PWI, mulai dari syarat menjadi anggota biasa, anggota luar biasa, hingga kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap anggota.


    H Manaf pada sesi kedua, ia memaparkan berbagai hal terkait dengan UU Pers, KEJ, UU ITe, Etika Perilaku Wartawan, asas fungsi hak kewajiban dan peranan pers,  Perusahaan pers, serta pers asing.



    Pemilik media sinergi ini menekankan pentingnya Etika perilaku bagi seorang wartawan dengan banyak kasus yang terjadi dan resiko seorang wartawan. 


    Dalam sesi tersebut yang menjadi pembahasan hangat terkait dengan pelagiat, perusahaan pers yang membawahi beberapa media hingga berbagai fenomena dan atau kasus yang menjadi pengalaman pribadinya.


    Ia berharap para peserta Orientasi dapat meraih nilai MS.


    Sementara itu, sebelumnya, Sesi materi juga diisi oleh Akbar Hamdan, Direktur Pare Pos, yang membahas tantangan nyata bagi wartawan di era digital dan kecerdasan buatan (AI).


    Ia menekankan pentingnya tidak terlalu bergantung pada teknologi dan tetap mengedepankan kolaborasi, kunjungan lapangan, serta verifikasi fakta.


    “Ada beberapa risiko dalam penggunaan AI, seperti disinformasi yang tidak bertanggung jawab, penurunan kualitas jurnalistik, hilangnya kredibilitas media, hingga ketimpangan akses informasi,” jelas Hamdan.


    Ia juga mengingatkan bahwa AI berpotensi memproduksi hoaks dan halusinasi informasi, jika tidak digunakan secara bijak.


    Di akhir pemaparan, Hamdan berharap para wartawan dapat menjadi profesional yang adaptif, namun tetap berpegang pada prinsip jurnalisme yang berkualitas dan bertanggung jawab.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini