Asahan, Kabartujuhsatu.news, Warga Kabupaten Asahan menyuarakan penolakan tegas terhadap aktivitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang berlangsung di wilayah mereka.
Penolakan ini terlihat nyata melalui spanduk-spanduk yang terpasang di beberapa Desa di sekitar pintu akses keluar masuk aktivitas tersebut. Minggu (15/6/2025).
Desa-desa yang memasang spanduk penolakan antara lain Desa Silo Baru, Desa Pematang Sei Baru, Desa Sei Apung Induk, Desa Asahan Mati, Desa Bagan Asahan Baru, Desa Bagan Asahan Induk, Desa Bagan Asahan, Desa Sei Nangka, Desa Sei Pasir, dan Desa Sei Serindan.
Masyarakat menilai aktivitas PMI ilegal tersebut tidak hanya bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia, namun juga dapat merusak nama baik dan martabat wilayah mereka.
Salah seorang warga Desa Silo Laut menyatakan, “Aktivitas ilegal ini dapat menurunkan martabat masyarakat asli di sini karena kegiatan tersebut jelas tidak disetujui oleh pemerintah.”
Selain unsur hukum, warga juga menjamin keselamatan para calon PMI yang terlibat. Kondisi nyaman yang digunakan untuk keberangkatan sangat tidak layak dan tidak memperhatikan aspek keselamatan jiwa.
“Jika ingin menjadi PMI, hendaknya dilakukan sesuai prosedur resmi dan aturan yang berlaku. Dengan demikian, negara akan memberikan perlindungan dan memastikan keselamatan para pekerja migran,” tambah warga tersebut.
Penolakan ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi pihak terkait agar menindak aktivitas PMI ilegal demi menjaga keamanan, keamanan, dan nama baik Kabupaten Asahan.
Kabupaten Asahan merupakan salah satu wilayah di Sumatera Utara yang kaya akan budaya dan tradisi.
Masyarakatnya dikenal aktif dalam menjaga keamanan dan menjaga lingkungan demi menciptakan kehidupan yang harmonis dan aman.
(Tim/RZ)
