Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Taksi buruh angkut Gabah merupakan jenis transportasi di Pedesaan yang mirip Motorcross yang digunakan untuk mengangkut gabah hasil panen para petani menjadi perhatian Wakil Bupati Soppeng Ir H Lutfi Halide, MP saat meninjau lokasi sawah di Tinco Kelurahan Ompo wilayah kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Minggu (24/9/2023).
Kata Wabup, Selain unik dengan model modifikasi, taksi gabah ini dapat mengangkut hasil sawah saat panen dengan melewati pematang sawah dan atau area persawahan.
Menurut Wabup yang juga pernah merasakan keluh kesahnya jadi Petani dan Peternak ini sebelum berkiprah di pemerintahan mengatakan, "Dengan perkembangan zaman yang dulunya memakai kuda dalam mengangkut gabah kini mulai bergeser menggunakan mesin roda dua (motor) meskipun masih ada sebagian ditemukan menggunakan kuda angkut, katanya.
"Kalau dilihat memang mudah dalam mengangkut Gabah dengan menggunakan kendaraan taksi disaat musim kering namun di saat tanah berlumpur terkadang susah karena tanah tersebut memenuhi rantai kendaraan, tandasnya.
Wabup Soppeng Lutfi Halide membeberkan bahwa, Biasanya buruh angkut gabah yang menggunakan taksi gabah ini bekerja secara berkelompok, dan biaya satu karung gabah yang diangkut mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu, tergantung medan dan jarak yang akan dilalui taksi gabah, katanya.
"Saat musim panen tiba mereka bisa mendapatkan ratusan hingga jutaan rupiah per hari, namun tergantung dari banyaknya petani yang membutuhkan jasa mereka, tutur Wabup Soppeng Lutfi Halide.
"Kalau panen lagi bagus bisa dapat banyak bisa Rp700 ribu sampai Rp1 juta, karena kalau petaninya senang biasa dikasih bonus juga,” terang Wabup Soppeng yang hobby bertani hingga saat ini meniru ucapan buruh pengangkut gabah.
Dikatakannya, "Saat ini petani memang lebih memilih untuk menggunakan jasa taksi gabah daripada kuda, pasalnya sejak sepuluh tahu terakhir ini, angkutan kuda yang dulu merajai angkutan gabah sudah sangat jarang terlihat.
"Apalagi jika menggunakan jasa angkutan kuda biayanya lebih mahal di banding taksi gabah, katanya.
"Kalau kuda memang lebih mahal, bisa dua sampai tiga kali lipat, makanya banyak yang jual kuda untuk beli motor bekas, cuma butuh Rp.4 juta saja jika ingin membuat taksi gabah," katanya Wabup Soppeng dari hasil pembicaraannya dengan buruh angkut.
Wabup Soppeng Ir H Lutfi Halide MP lebih lanjut menerangkan bahwa, taksi gabah ini memang mirip dengan motor trail, tapi kebanyakan motor yang dijadikan taksi gabah ini adalah motor bebek bekas, dan biasanya dimodifikasi dengan menambahkan penguat besi agar bisa mengangkut gabah dan menggunakan ban motor trail agar bisa menembus medan berat, tukasnya.
Tidak hanya itu kata Wabup, " Usai panen masyarakat kita biasanya melakukan hajatan lomba taksi di pedesaan bahkan di setiap lomba olahraga motor terkadang ada kelas taksi, jelasnya.
Wabup Soppeng Lutfi Halide juga menyampaikan bahwa jika pemerintah Desa ingin berinovasi taksi gabah ini bisa dijadikan transportasi wisata sawah di wilayahnya masing-masing, pungkasnya.
(Red)
