PT. Crisna Pratama Teknik Melakukan Pemerasan Terhadap Beberapa Pelanggan di Mbelar
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    PT. Crisna Pratama Teknik Melakukan Pemerasan Terhadap Beberapa Pelanggan di Mbelar

    Kabartujuhsatu
    Senin, 12 April 2021, April 12, 2021 WIB Last Updated 2021-04-12T16:03:58Z
    masukkan script iklan disini

    Spanduk PT.Crisna Pratama Teknik perwakilan Ruteng (Foto Istimewa)

    Ruteng (NTT), Kabartujuhsatu.news, - PT. Crisna Pratama Teknik melakukan pemerasan terhadap beberapa pelanggan di Mbelar, Kelurahan Bangka Kuleng Kecamatan Lamba Leda Selatan Kabupaten Manggarai Timur. Hal ini disampaikan Andreas Mat di kantor PT. Crisna Pratama Teknik Perwakilan Ruteng pada Senin (12/04/2021).

    Didepan awak media dan Ketua PT. Crisna Pratama Teknik Perwakilan Ruteng Andreas mengungkap semua kronologi kejadiannya.

    "pemerasan pertama kali dilakukan oleh direktur PT. Crisna Pratama Teknik Ende ibu Esti, dia meminta saya untuk datang ke kantor Ruteng, terus saya datang untuk penuhi panggilannya. Di kantor ini dia bilang kesaya, untuk 33 pelanggan yang sudah bayar meterannya, pihaknya tidak bertanggungjawab karena om Epuk yang merupakan mantan ketua PT. Crisna Pratama Teknik Perwakilan Ruteng sudah Pecat. 

    Dia meminta saya untuk bayar setengahnya dari jumlah harga meteran yang sudah dibayar, saat itu dia minta di saya Rp 15.000.000,00, tetapi saya hanya bisa bayar Rp 7.500.000,00 dan Bos  PT. Crisna Pratama Teknik menerimanya. 

    Saya saat itu merasa senang karena pelanggan 33 itu bisa terpasang yang walaupun saya rugi Rp 7.500.000,00 yang penting nama baik saya tetap terjaga. Tetapi hal ini diluar dugaan saya, yang terjadi hanya 22 meteran yang dipasang, sisanya 11 pelanggan yang belum terpasang sampai saat ini. Sudah 3 tahun uang pelanggan dibayar kepada mereka. 

    Pada bulan Februari 2021 lalu, saya ditelphone oleh PT. Crisna Pratama Teknik Perwakilan Ruteng

    PT. Crisna Pratama Teknik meminta kepada pelanggan untuk bayar Rp 4.000.000,00 supaya meterannya segera dipasang, tetapi pelanggan tidak mampu membayarnya. Sehingga sampai hari ini meteran itu belum dipasang. 

    Uang yang diminta itu diluar harga meteran karena meteran kami sudah lunasi semuanya dengan harga Rp 3.000.000,00 per pelanggan dan lengkap dengan kwitansinya". Ungkap Andreas penuh dengan kekecewaan.

    Sementara itu, Direktur PT. Crisna Pratama Teknik Ende, Ibu Esti melalui telphone kepada semua pelanggan, mengatakan pihaknya akan menyelesaikan persoalan ini.

    "kita akan menyelesaikan persoalan ini, yang walaupun persoalan ini sebenarnya tanggungjawab Om Epuk. Karena semua uang pelanggan ada di Om Epuk". Ungkapnya

    Ditanya soal pemerasan, Esti mengatakan bahwa "tidak ada hubungan persoalan ini dengan pihak media", tutupnya.

    Diketahui, kwitansi pembayaran pelanggan berstempel PT. Crisna Pratama Teknik. Pembayaran dilakukan pelanggan sejak 2019 silam.

    (Tensi Rea)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini