Mendikbud : Jika Mau Jadi Kepala Sekolah, Harus Jadi Guru Penggerak
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Mendikbud : Jika Mau Jadi Kepala Sekolah, Harus Jadi Guru Penggerak

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 12 Februari 2021, Februari 12, 2021 WIB Last Updated 2021-02-13T03:46:17Z
    masukkan script iklan disini

    Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan kunjungan kerja ke Papua Barat (Foto Istimewa).

    Sorong (Papua Barat), Kabartujuhsatu.news, -Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan para guru yang tergabung dalam program Guru Penggerak memiliki kesempatan untuk menjadi kepala sekolah.

    Guru Penggerak merupakan program yang dirancang untuk memberikan pembekalan kompetensi kepada guru jenjang TK/PAUD hingga SMA.

    Hal itu bertujuan guna menyiapkan pemimpin pembelajaran masa depan.

    "Ke depan, kalau mau punya karir sebagai kepala sekolah, harus ikut Guru Penggerak, karena ini bukan cuma program penguatan, tapi juga kepemimpinan," ucap Nadiem dalam keterangan resminya, Sabtu (13/2/2021).

    Untuk angkatan pertama, program Guru Penggerak dibatasi hanya untuk 2.800 orang.

    Selanjutnya, dia memastikan kuota program Guru Penggerak akan ditambah, seiring dengan tingginya minat para guru.

    Dia berharap dengan mengikuti program Guru Penggerak, guru dapat mengubah pola pikir untuk selalu mengutamakan siswa dalam proses pembelajaran.

    "Lewat Guru Penggerak, bukan mau mengajari jadi guru. Semua guru tahu ada yang tidak beres dengan cara kita mengajar. Prosesnya ada yang salah. Jadi tugas kita memerdekakan insting guru," tegas dia.

    Calon Guru Penggerak dari SMPN 9 Kota Sorong, Elis Franciska menyatakan, ada begitu banyak manfaat yang diterima sebagai peserta Guru Penggerak.

    Lewat pendidikan guru penggerak, Franciska menyadari selama dirinya mengajar belum sesuai dengan filosofi mengajar Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara.

    "Ketika kami ikut program Guru Penggerak, kami jadi mau berubah," kata Franciska.

    Selain itu, Franciska juga sudah mensosialisasikan kepada guru di tempat dirinya mengajar terkait ilmu yang didapat ketika menjadi guru penggerak.

    "Ada 52 orang yang kami beri tahu. Kita kasih tahu apa itu Guru Penggerak, ternyata apa yang kami lakukan ke siswa itu jauh dari yang seharusnya dilakukan Guru Penggerak," tegas dia.

    Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril menambahkan, daerah Sorong, Papua Barat termasuk angkatan pertama dalam program Guru Penggerak.

    Hingga saat ini, kata Iwan, ada 15 guru dari berbagai sekolah di Kota Sorong sedang menjalani pembekalan kompetensi Guru Penggerak selama sembilan bulan ke depan. (Ridha/K).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini