Aceh Utara, Kabartujuhsatu.news, Upaya pencarian korban hilang akibat bencana terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan di wilayah Koramil 14/Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.
Kegiatan pendampingan pencarian ini dilaksanakan pada Minggu, 14 Desember 2025, dengan fokus di dua desa terdampak, yakni Desa Lhok Reudeup dan Desa Matang Maneh, Kecamatan Tanah Jambo Aye.
Pencarian melibatkan berbagai unsur, di antaranya Satgas Gabungan Aceh Utara, BNPB Korem 011/Lilawangsa yang didukung tim Ralika Drone Jakarta, Basarnas Tanjong Pinang, Babinsa Koramil 14/Tanah Jambo Aye, personel Yon TP, serta partisipasi aktif masyarakat setempat.
Sinergi lintas instansi tersebut dilakukan guna mempercepat proses pencarian dan meningkatkan efektivitas di lapangan.
Berdasarkan data awal yang diterima oleh tim gabungan, terdapat enam warga yang dilaporkan hilang akibat bencana.
Mereka adalah Mawardiah (29), Saidah (48), dan Hafis (2,5), ketiganya merupakan warga Desa Lhok Reudeup. Selain itu, Aisyah (67) warga Desa Lhok Bintang Hu, serta dua warga lainnya yaitu Teuku Muhammad Zunnur (19) dan Ikhwana (21) yang berasal dari Desa Matang Maneh dan Desa Cot Biek.
Dalam pelaksanaan pencarian, tim menggunakan berbagai metode, salah satunya pemanfaatan teknologi visual berupa drone.
Penggunaan drone bertujuan untuk menyisir area persawahan, lahan terbuka, serta pinggiran permukiman yang sulit dijangkau oleh personel darat.
Langkah ini dinilai mampu memperluas jangkauan pencarian dan mempersingkat waktu identifikasi lokasi korban.
Pencarian pada titik pertama dilakukan di area persawahan Desa Lhok Reudeup. Namun, setelah dilakukan penyisiran secara menyeluruh oleh tim gabungan, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Hasil pencarian di titik ini dilaporkan nihil.
Selanjutnya, tim melanjutkan operasi pencarian ke titik kedua, yakni area persawahan di Desa Matang Maneh. Pada lokasi ini, upaya pencarian membuahkan hasil.
Tim gabungan berhasil menemukan dua orang korban, yaitu Teuku Muhammad Zunnur (19) dan Ikhwana (21).
Identitas korban Teuku Muhammad Zunnur diketahui melalui kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan di dalam dompet korban.
Sementara itu, korban Ikhwana berhasil dikenali berdasarkan keterangan dan kesaksian langsung dari orang tua korban, Bapak Ilyas, yang turut hadir di lokasi pencarian.
Seluruh rangkaian kegiatan pencarian berlangsung dalam keadaan aman, tertib, dan terkendali.
Aparat gabungan tetap mengedepankan koordinasi serta prosedur keselamatan bagi seluruh personel yang terlibat di lapangan.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih terus melakukan koordinasi untuk melanjutkan pencarian terhadap korban lainnya yang belum ditemukan.
Pihak terkait juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada serta mendukung proses pencarian dengan memberikan informasi apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan atau berkaitan dengan korban hilang.
(Red)



