Surabaya, Kabartujuhsatu.news, Insiden kekerasan yang terjadi di tempat hiburan malam Ibiza pada Minggu dini hari (13/7) memicu gelombang kecaman.
Seorang pengunjung bernama Ubay mengalami pemukulan serius hingga mengakibatkan luka sobek di bagian dahi.
Namun, alih-alih menunjukkan itikad baik dan tanggung jawab, manajemen Ibiza justru memilih untuk menutupi fakta.
Dalam pernyataan awalnya, pihak manajemen menyebut bahwa pelaku pemukulan adalah “sesama pengunjung.”
Pernyataan tersebut terbukti tidak benar. Rekaman CCTV yang telah diperiksa oleh penyidik memperlihatkan bahwa pelaku kekerasan adalah petugas keamanan internal Ibiza yang mengenakan seragam hitam, bukan pengunjung biasa.
Aliansi Madura Indonesia (AMI) menilai pernyataan menyesatkan dari manajemen merupakan bentuk penyesatan informasi publik dan pelanggaran etika bisnis.
Ketua Umum DPP AMI, Baihaki Akbar, SE., SH., mengecam keras sikap manajemen Ibiza yang dinilai sengaja menyembunyikan fakta demi melindungi citra komersial mereka.
“Ini bukan lagi sekadar kelalaian. Ini kebohongan yang disengaja dan penghinaan terhadap nalar publik".
"Manajemen lebih memilih membungkam kebenaran demi menyelamatkan bisnis mereka, sementara korban dibiarkan menderita,” ujar Baihaki.
AMI menegaskan bahwa tindakan tersebut mencerminkan gagalnya manajemen dalam menjamin keamanan pengunjung dan menunjukkan itikad buruk dalam menghadapi kasus.
Menurut Baihaki, setiap pengunjung berhak atas perlindungan, bukan justru menjadi korban kekerasan di bawah pengawasan langsung pihak penyelenggara hiburan.
“Luka Ubay adalah luka publik. Ini bukan hanya persoalan pidana, tapi juga cerminan buruknya tanggung jawab moral dan manajerial. Ibiza tidak bisa terus bersembunyi di balik kebohongan,” tegasnya.
Sebagai bentuk desakan atas tanggung jawab moral dan hukum manajemen Ibiza, AMI akan menggelar aksi damai terbuka pada Kamis (17 Juli 2025) mendatang di beberapa titik strategis, antara lain:
Depan Gedung Ibiza Surabaya,
Kantor DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Kantor Satpol PP Jawa Timur, Polrestabes Surabaya.
"Aksi ini akan menuntut agar
Manajemen Ibiza menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada korban dan publik".
"Pihak yang bertanggung jawab atas pemukulan segera diproces secara hukum".
"Pemerintah daerah mengevaluasi perizinan dan pengawasan terhadap tempat hiburan malam yang terbukti abai terhadap keamanan pengunjung".
AMI menegaskan, kasus ini bukan hanya soal siapa yang memukul, tapi siapa yang membiarkan kekerasan terjadi dan berusaha menutupinya, dalam kasus ini, manajemen Ibiza tidak bisa cuci tangan.
(Red/*)