Makassar, Kabartujuhsatu.news, Gerakan Hijau Hitam Sulawesi Selatan menggelar aksi unjuk rasa jilid II pada Senin (26/5/2026) menuntut pertanggungjawaban manajemen Hotel Myko atas dugaan pencemaran nama baik Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), khususnya HMI Korkom Tamalate.
Aksi yang berlangsung di Kantor DPRD Kota Makassar dan depan Hotel Myko ini menegaskan ketegangan antara massa, aparat kepolisian, dan warga sekitar, namun berhasil mengendalikan tanpa bentrokan fisik.
Massa mendatangi kantor DPRD Kota Makassar untuk menyampaikan tuntutan agar wakil rakyat penolakan dugaan pencemaran nama baik yang dialami HMI dan melakukan pemeriksaan administrasi Hotel Myko.
Massa juga mendesak untuk menegakkan Peraturan Daerah secara tegas dan transparan. Setelah berorasi, aksi dilanjutkan di depan Hotel Myko.
Massa menilai manajemen hotel telah menyebarkan informasi di media bold Allnasar.id.com yang mencemarkan nama baik HMI Korkom Tamalate.
"Kami hadir di sini bukan tanpa alasan. Ini semua karena manajemen Hotel Myko yang memancing situasi dengan mencemarkan nama baik HMI Korkom Tamalate".
"Kami datang untuk menuntut klarifikasi dan meminta pertanggungjawaban atas tindakan tersebut," tegas salah satu orator dalam aksi tersebut.
Formatur Ketua Umum HMI Korkom Tamalate, Muhammad Hendra, menyatakan bahwa permohonan maaf dari manajemen Hotel Myko tidak cukup untuk mengecewakan kader HMI. "Kata maaf tidak dapat mengubah situasi yang terjadi.
"Manajemen Hotel Myko telah mencemarkan nama baik dan merusak citra HMI, khususnya HMI Korkom Tamalate. "Kami mendesak evaluasi menyeluruh terhadap oknum manajemen yang terlibat. "Perjuangan kami tidak akan berhenti sampai di sini," ujarnya.
Hingga saat ini, DPRD Kota Makassar maupun manajemen Hotel Myko belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan tersebut.
Himpunan Mahasiswa Islam adalah organisasi kemahasiswaan yang fokus pada pengembangan intelektual dan moral kader dalam membangun bangsa Indonesia.
HMI aktif dalam berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan advokasi demi kemajuan masyarakat dan negara.
(Red)