Suta Widhya: Masjid Baitul Ula Sebagai Masjid Ideal Ramah Lingkungan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Suta Widhya: Masjid Baitul Ula Sebagai Masjid Ideal Ramah Lingkungan

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 26 Maret 2023, Maret 26, 2023 WIB Last Updated 2023-03-26T08:39:06Z
    masukkan script iklan disini

    Tangsel, Kabartujuhsatu.news,-Bila anda ingin merasakan mesjid yang ramah silakan datang dan rasakan suasananya di Mesjid Baitul Ula, Jalan Baitul Ula nomor, Cireundeu, Ciputat Timur Tangerang Selatan, Banten.

    Di sana akan terlihat bagaimana pengurus mesjid yang ramah menyambut anda yang ingin ikut pengajian, berbuka puasa bersama, hingga itikaf di bulan Ramadhan 1444 Hijriah.

    Toilet bersih dan sangat manusia karena tidak sempit dan bisa memenuhi kebutuhan para musafir untuk MCK sekalipun.


    Panitia pengajian Ramadhan 1444 H, saudara Dadang memberikan keterangan terkait aktivitas di Mesjid Sabtu sore ini. 

    Menurut Dadang, kajian Islam di Mesjid Baitul Ula diisi oleh para ustadz yang biasa mengisi dan terjadwal sebagaimana terpasang di papan pengumuman.

    Umumnya mesjid di Jabotabek memakai sistem buka tutup sesuai jadwal sholat 5 waktu. 

    Sehingga kadang para musafir kesulitan menikmati waktu sholat Dhuha maupun yang ingin tahajud di malam hari.

    "Dengan serambi mesjid yang luas ini niscaya musafir bisa juga beristirahat atau mengaso sebentar," ujar Suta Widhya, salah seorang jamaah yang ada usai Shalat Ashar, Sabtu(25/3) sore.


    Menurut Suta, konsep mesjid yang ideal ya seperti yang ada di Mesjid Baitul Ula. Ada ambulance milik yayasan mesjid. Ada pula PAUD Baitul Ula guna mendidik generasi mendatang agar mampu membayar utang negara saat ini. 

    Suta menyadari bahwa karena terbatasnya lahan sehingga ada mesjid yang hanya punya toilet tertutup 1 unit.

    "Itupun hanya untuk pipis saja. Bayangkan, bagaimana bila ada musafir yang mau _pup_? Tentu menjadi bencana tersendiri bagi sang musafir, "terang Suta.

    Kurangnya lahan mesjid di Jakarta karena keterbatasan semata. 

    "Namun demikian, hendaknya kendala sepele seperti di atas jangan pula membuat kaum lelaki menjadi malas pergi ke mesjid sholat berjamaah, pungkas Suta.

    (Red/**)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini