BPPSDMP Tingkatkan Literasi Keuangan Penyuluh dan Fasilitator Desa
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    BPPSDMP Tingkatkan Literasi Keuangan Penyuluh dan Fasilitator Desa

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 18 Januari 2022, Januari 18, 2022 WIB Last Updated 2022-01-18T13:09:39Z
    masukkan script iklan disini

    Makassar, Kabartujuhsatu.news,-Program Rural Empowerment Agriculture Development Scaling up Innitiative (READSI) Kementerian Pertanian (Kementan) terus dioptimalkan dalam mendukung pertumbuhan produksi pangan pertanian daerah. Dimana Tujuan program ini meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan taraf hidup secara berkelanjutan.

    Saat ini Sumber daya manusia (SDM) dipandang masih menjadi persoalan dalam menciptakan tata kelola keuangan usaha tani dan keuangan rumah tangga petani yang lebih baik.

    Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan penguasaan kemampuan keuangan menjadi kebutuhan penting petani. Sebab, usaha tani pertanian menggunakan modal berupa uang. Jadi, kalkulasi harus detail guna meminimalkan potensi risiko yang muncul

    “Masalah keuangan bisa berdampak kepada kurangnya perencanaan keuangan petani dan bagaimana mengelola keuangan usaha tani” tambah Mentan.

    Kementerian Pertanian melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI) terus mendorong pendampingan kepada petani agar dapat lebih baik.

    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat membuka pelatihan menyampaikan tujuan utama Program READSI adalah meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran program agar berdaya. “READSI turut mendukung program-program yang sedang dijalankan Kementerian Pertanian. Utamanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian juga peningkatan kualitas SDM pertanian.

    Ditambahkan Dedi Nursyamsi, salah satu hal penting untuk diketahui petani adalah literasi keuangan.

    “Literasi keuangan penting untuk diketahui petani. Petani harus bisa mengelola keuangan, bagaimana caranya ada bankable, sehingga bisa mendapatkan pinjaman seperti KUR. Kalau petani menguasai ini, kita yakin petani Indonesia akan mandiri,” katanya.

    Dedi juga berterimakasih kepada pengelola READSI, Kepala UPT,  Kepala Dinas dan jajarannya serta selamat mengikuti pelatihan kepada seluruh peserta pelatihan. 

    Dalam kesempatan  yang sama, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati menyampaikan bahwa Setelah mengikuti TOT ini, Penyuluh dan Fasilitator Desa harus memberikan layanan pendampingan dan pengawalan poktan dalam meningkatkan kualitas manajemen keuangan usaha tani sampai dengan bankable dan menjadi kelembagaan ekonomi yang lebih baik serta mampu mengakses permodalan (KUR).


    Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap, yang saat ini diselenggarakan secara offline 5 angkatan di kabupaten lokasi project Program READSI dari tanggal 17 s/d 22 Januari 2022 dengan jumlah keseluruhan peserta yang hadir 180 orang dan tahap berikutnya dilaksanakan  4 angkatan, yaitu 2 angkatan di BBPP Batangkaluku dan 2 angkatan di BBPP Kupang serentak pada tanggal 25 s/d 29 Januari 2022 mendatang. 

    "Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas Penyuluh dan Fasilitator Desa yang berada di lokasi project untuk dapat memfasilitasi pelatihan literasi keuangan dan akses KUR petani dilokasi program READSI, " Ungkap lely. 


    Pelatihan ini akan dilaksanakan dan dihadiri oleh perwakilan 11 daerah yang terdiri dari balai-balai yang tentunya yang menangani kegiatan ini yakni BBPP Batangkaluku dan Kupang serta Sasaran peserta pelatihan  terdiri dari penyuluh dan fasilitator desa, meliputi Kabupaten Konawe, Bone Bolango, Gorontalo, Pohuwato, Banggai, Boul, Paringin Moutong, Poso, Toli-Toli, Beru dan Kupang dengan Total peserta sebanyak 424 orang. (medsos bbpp-bk/Al-Yuli N)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini