Suta Widhya: Sarekat Islam Akan Besar Bila Mampu Mengkonsolidasikan Kekuatan Pribumi Dengan Baik
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Suta Widhya: Sarekat Islam Akan Besar Bila Mampu Mengkonsolidasikan Kekuatan Pribumi Dengan Baik

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 04 Desember 2021, Desember 04, 2021 WIB Last Updated 2021-12-05T01:54:08Z
    masukkan script iklan disini
    Suta Widhya, SH Sekjen Gerakan Advokat dan Aktivis (Ist).

    Solo (Jateng), Kabartujuhsatu.news,-Sarekat Islam (SI) atau yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) adalah organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia. 

    Sarekat Dagang Islam didirikan oleh seorang tokoh besar H. Samanhudi pada 1911 silam, jauh lebih tua dari Muhamadyah maupun Nadhatul Ulama. 

    Saat ini Muktamar Syarikat Islam ke-41 dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah mulai 3-6 Desember 2021.

    Muktamar ini diharapkan menjadi momentum kembalinya Syarikat Islam ke khittah-nya menuju perubahan ekonomi rakyat. 

    Karena perlawanan kaum pribumi saat itu melawan kekuasaan kolonial Belanda adalah dengan membangun kekuatan Ekonomi. 

    Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menghidupkan kembali Syarikat Dagang Islam di seluruh daerah dan membangun simpul-simpul ekonomi perdesaan dan menghidupkan kembali koperasi unit desa, serta mengembalikan gudang-gudang koperasi sebagai distribusi ekonomi perdesaan dan hal ini akan di mulai dengan Universitas Cokroamimoto (YAPERTI) yang akan bekerjasama dengan Dewan Koperasi Indonesia sebagai pengelola dan pemilik aset gudang’gudang koperasi unit desa," kata Wakil Rektor Universitas Cokroaminoto, (YAPERTI), Elvan Gimes pada disela-sela Muktamar Syarikat Islam ke-41.

    Hamdan Zoelva (baju putih) saat di Solo hadiri Muktamar Syarikat Islam ke 41 (Ist).

    Elvan mengatakan bahwa kepemimpinan saudara Hamdan Zoelva harus dilanjutkan dalam upaya mewujudkan Syaikat Islam menuju perubahan tersebut. 

    “Saya berharap semua perwakilan dapat mendukung terpilihnya kembali Hamdan Zoelva menjadi ketua umum, beliau merupakan sosok  yang berkompeten untuk mewujudkan harapan-harapan kita selama ini di Syarikat Islam, beliau itu sudah ulama, intelektual, politisi dan nasionalis yang sangat baik” pungkas Elvan.

    Di lain tempat, sejalan dengan Elvan, Sekjen Gerakan Advokat dan Aktivis Suta Widhya SH, Sabtu (4/12) sore di Jakarta mengharapkan kesadaran kaum pribumi untuk segera bangkit melawan dominasi Barat dan Cina yang semakin menguat di seluruh dunia. 

    "Gerakan kaum pribumi hanya dapat bangkit dengan jargon primordial yang positif. Yang dimaksud dengan primordial positif adalah semangat primordial yang bekerja sama dengan tangan-tangan kekuasaan, baik dari tingkat bawah hingga tingkat atas. Sebuah perubahan masyarakat harus didukung oleh kekuasaan," ungkap Suta. 

    "Omong kosong perubahan bisa terlaksana bila hanya dilakukan oleh tokoh LSM, ormas, ataupun partai. Dulu saja Revolusi dipimpin oleh Bung Karno.  Presiden pertama ini katakan bahwa *Revolusi Belum Selesai*, itu bermakna bahwa Perubahan Cepat hanya bisa dipimpin oleh seorang Presiden," lanjut Suta. 

    Untuk suksesnya sebuah revolusi, maka ormas dan partai politik hendaknya menagih janji presiden atas sebuah jargon Revolusi Mental yang sempat menjadi jargon kampanye Capres Indonesia 2014. 

    Bila tidak, apakah rakyat perlu menunggu Bung Karno, Bung Tan Malaka baru untuk merubah negeri menjadi negara super power ke depan mengalahkan Barat dan Komunis Cina?.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini