Densus 88 Kembali Tangkap Satu Terduga Teroris di Bone
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Densus 88 Kembali Tangkap Satu Terduga Teroris di Bone

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 16 April 2021, April 16, 2021 WIB Last Updated 2021-04-17T09:57:13Z
    masukkan script iklan disini


    Illustrasi penangkapan teroris (Foto Dokumen)

    Bone (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, – Pengembangan terkait kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar masih dilakukan. Kali ini, satu orang terduga teroris di Kabupaten Bone, Sulsel ditangkap.
     
    Informasi sementara yang dihimpun, terduga teroris yang berkaitan dengan pelaku bom bunuh diri di Katedral itu ditangkap Densus 88 Antiteror, pada Kamis (15/4/2021) kemarin.

    Kabar sementara yang beredar, penangkapan tersebut ternyata bertepatan dengan penembakan satu terduga teroris berinisial MT di Jalan Mannuruki, Kecamatan Biringkanaya, Makassar kemarin.

    “Terakhir satu diamankan di Bone. Inisial belum bisa saya sampaikan. Tapi laki-laki karena baru kemarin (ditangkap),” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Endra Zulpan.

    Sayangnya, ia enggan menjelaskan lokasi pasti penangkapan terduga teroris itu. Baik dari alamat, desa, bahkan nama kecamatan di sana.

    Namun hingga saat ini, total ada 32 terduga teroris yang ditangkap Densus 88 dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan. Baik di Makassar maupun di Kabupaten Gowa.

    “32 orang telah ditangkap dan diamankan dan masih diperiksa Densus 88 dibantu Polda Sulsel. Mereka saat ini di Polda Sulsel,” jelasnya.

    Sebelumnya, satu terduga teroris berinisial MT tewas setela ditembak mati Densus 88 saat akan ditangkap di Jalan Mannuruki, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Kamis (15/4/2021).

    Hal itu terpaksa dilakukan karena MT sempat melawan petugas. Cara perlawanannya pun terbilang nekat. Saat Densus 88 hendak menangkap, MT langsung datang dan membawa dua bilah parang yang siap dihunuskan ke arah petugas.

    “MT melakukan perlawanan agresif dengan menggunakan parang yang panjang, dua parang dipakai di tangan kiri dan kanan lalu menyerang membabi buta dan petugas coba beri peringatan namun tdk dihiraukan dan terpaksa diambil tindakan tegas terukur hingga meninggal di RS,” tutup Zulpan. (Hajar/Tn).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini