Tim Lokal Kembangkan Drone dan UAV Multifungsi Jarak Jauh, Mampu Lepas Landas di Landasan Pendek
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Tim Lokal Kembangkan Drone dan UAV Multifungsi Jarak Jauh, Mampu Lepas Landas di Landasan Pendek

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 26 Desember 2025, Desember 26, 2025 WIB Last Updated 2025-12-27T07:02:54Z
    masukkan script iklan disini


    Surabaya, Kabartujuhsatu.news, Inovasi teknologi dirgantara dalam negeri kembali menunjukkan kemajuan signifikan. Sabtu (27/12/2025). 


    Sebuah tim pengembang lokal berhasil merancang dan memproduksi pesawat tanpa awak (drone) dan UAV multifungsi buatan sendiri yang memiliki kemampuan jelajah jarak jauh serta fleksibilitas penggunaan untuk berbagai kebutuhan sipil maupun strategis.


    Pesawat UAV ini diklaim memiliki jangkauan operasional hingga 150–200 kilometer dengan ketinggian jelajah mencapai 2.000 meter.


    Dengan spesifikasi tersebut, platform udara ini dinilai sangat potensial untuk mendukung berbagai misi, mulai dari keamanan wilayah, pengintaian, pemetaan lahan, fotografi udara, hingga kebutuhan khusus lainnya sesuai permintaan pengguna.


    Mampu Lepas Landas di Lahan Terbatas


    Salah satu keunggulan utama UAV ini adalah kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat di landasan pacu sangat pendek, yakni hanya sekitar 10–20 meter.


    Kemampuan ini menjadikannya ideal untuk dioperasikan di wilayah terpencil, area bencana, atau lokasi dengan infrastruktur terbatas, tanpa memerlukan bandara konvensional.


    “Pesawat ini memang kami rancang agar bisa digunakan secara fleksibel di berbagai medan. Tidak harus di landasan panjang, bahkan di lahan terbuka pun sudah cukup,” ujar perwakilan tim pengembang.


    Desain Modular dan Multifungsi


    UAV ini mengusung konsep desain modular, sehingga dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Untuk sektor sipil, pesawat ini dapat dikonfigurasikan sebagai platform pemetaan dan survei, pengawasan wilayah, hingga fotografi dan videografi udara resolusi tinggi.


    Selain itu, pesawat juga dapat dikembangkan untuk keperluan medis, seperti pengiriman logistik kesehatan, obat-obatan, maupun perlengkapan darurat.


    Dalam pengembangan lebih lanjut, platform ini bahkan dirancang agar dapat berfungsi sebagai ambulans udara tanpa awak untuk situasi tertentu.


    Untuk sektor strategis dan pertahanan, UAV ini dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan operasional, mengikuti regulasi dan kebijakan yang berlaku.


    Berpotensi Jadi Pesawat Amfibi


    Menariknya, tim pengembang juga membuka opsi modifikasi agar pesawat ini dapat lepas landas dan mendarat di permukaan air.


    Dengan konfigurasi amfibi, UAV tersebut berpotensi digunakan untuk pengawasan wilayah perairan, operasi SAR, serta logistik kepulauan, yang menjadi kebutuhan penting bagi negara maritim seperti Indonesia.


    Gunakan Mesin Mobil yang Dimodifikasi


    Keunikan lain dari pesawat ini terletak pada sistem penggeraknya. Seluruh unit yang diproduksi menggunakan mesin mobil yang dikonversi dan dimodifikasi menjadi mesin pesawat.


    Pendekatan ini memberikan sejumlah keuntungan, terutama dari sisi ketersediaan bahan bakar dan kemudahan perawatan.


    Pesawat ini dapat menggunakan bahan bakar umum seperti Pertalite atau Pertamax, sehingga tidak bergantung pada avtur atau bahan bakar khusus penerbangan.


    Selain itu, perawatan mesin dinilai lebih mudah dan terjangkau karena memanfaatkan teknologi otomotif yang sudah dikenal luas.


    “Kami ingin menciptakan pesawat yang bukan hanya canggih, tapi juga realistis untuk dioperasikan dan dirawat di dalam negeri,” jelas Hasyari. 


    Dorong Kemandirian Teknologi Nasional


    Pengembangan UAV dan pesawat multifungsi ini dinilai sebagai langkah penting dalam mendorong kemandirian teknologi dirgantara nasional.


    Dengan kemampuan produksi mandiri dan pemanfaatan komponen yang mudah diakses, proyek ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.


    Ke depan, tim pengembang berencana untuk terus menyempurnakan desain, meningkatkan efisiensi, serta menyesuaikan platform pesawat agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, baik dari sektor sipil, industri, maupun institusi resmi.


    Hasyari mengungkapkan, Untuk pesawat terbang ringan bengkel kami di Surabaya, untuk produksi drone dan pesawat UAV ada di Palangkaraya, sedangkan untuk drone militer diproduksi di Surabaya, ujarnya Sabtu (27/12/2025). 


    "InsyaAllah nanti di Banyuwangi saya akan buat lagi tempat produksi Pesawat dan drone, ujanya. 


     

    (Hasyari) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini