Banda Aceh, Kabartujuhsatu.news, Upaya penanganan banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Aceh kembali diperkuat dengan masuknya gelombang kedua bantuan dari DPP PDI Perjuangan.
Bantuan tersebut tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, pada Sabtu malam dan langsung disiapkan untuk distribusi ke titik-titik banjir yang masih membutuhkan dukungan logistik.
Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh sekaligus anggota DPR RI, Jamaluddin Idham, yang selama hampir dua pekan turun langsung ke lokasi banjir, kembali ke Banda Aceh untuk memastikan proses penyaluran bantuan dapat berjalan lebih efektif dan terkoordinasi.
Dalam komunikasi internal yang diterima redaksi, disebutkan bahwa sejumlah kebutuhan warga yang mengungsi masih belum tercukupi.
Peralatan vital seperti tenda tidur, kasur lipat, selimut, serta lampu solar system menjadi item yang paling dibutuhkan karena banyak wilayah masih mengalami pemadaman listrik dan keterbatasan tempat pengungsian.
“Alhamdulillah, DPP melalui Bu Risma mengirim banyak tenda, selimut, dan lampu ke Aceh untuk masyarakat terdampak banjir. Bantuan ini sudah tiba di Bandara SIM dan segera kami salurkan ke titik-titik rawan,” ujar Jamaluddin pada Minggu (7/12/2025).
Bantuan tambahan ini dikirim langsung oleh Tri Rismaharini, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan, yang sebelumnya juga aktif memantau perkembangan banjir di Aceh melalui koordinasi dengan struktur partai di provinsi tersebut.
Sejak banjir melanda pada akhir November, Jamaluddin Idham telah mengunjungi dan memantau kondisi warga di 18 kabupaten/kota, baik secara langsung maupun melalui relawan lokal dari DPC PDI Perjuangan.
Ia menyampaikan bahwa beberapa wilayah memiliki akses yang sangat sulit, terutama daerah pedalaman yang jalannya terputus akibat longsor dan luapan sungai. Karena itu, sebagian bantuan harus diantar menggunakan kendaraan khusus atau perahu mesin.
“Ini bukan pekerjaan sehari dua hari. Saya bersama kawan-kawan terus memastikan bahwa setiap titik yang membutuhkan itu mendapat perhatian. Kami ingin memastikan bantuan tepat sasaran,” tegasnya.
Selain fokus pada bantuan logistik, Jamaluddin juga menyiapkan kedatangan Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati, yang direncanakan beroperasi di perairan Langsa.
Rumah sakit apung ini nantinya menyediakan layanan kesehatan bagi ribuan warga yang terdampak, terutama anak-anak, ibu hamil, dan lansia yang rentan pada masa pascabanjir.
Keberadaan rumah sakit apung menjadi penting karena beberapa fasilitas kesehatan di lokasi bencana mengalami keterbatasan tenaga medis maupun peralatan akibat tingginya jumlah pasien.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Jamaluddin Idham menegaskan bahwa seluruh upaya yang dilakukan pihaknya tidak didasari kepentingan politik, melainkan murni rasa kemanusiaan.
“Ini bukan soal politik. Ini soal kemanusiaan. Kami akan menambah relawan, memperkuat logistik, dan memastikan segala kebutuhan masyarakat terpenuhi. Aceh tidak sendirian,” ucapnya.
Dengan kembali hadir di Banda Aceh, ia berharap proses distribusi bantuan gelombang kedua dapat dipercepat, terutama untuk wilayah yang sejauh ini masih terisolasi atau minim bantuan dari pihak lain.
(Tim/*)



