Sinergi Kementan dan KKP Dorong Swasembada Pangan Lewat Pelatihan Petani di Maros
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Sinergi Kementan dan KKP Dorong Swasembada Pangan Lewat Pelatihan Petani di Maros

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 14 Oktober 2025, Oktober 14, 2025 WIB Last Updated 2025-10-16T00:31:35Z
    masukkan script iklan disini


    Maros, Kabartujuhsatu.news, Upaya mencapai swasembada pangan terus diperkuat melalui kolaborasi lintas kementerian. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian dan perikanan melalui kegiatan pelatihan terpadu bagi petani di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.


    Kegiatan yang digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku pada Selasa (14/10) ini diikuti oleh petani penggarap dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros. 


    Pelatihan tersebut difokuskan pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan petani dalam mewujudkan konsep smart fisheries village (SFV) yang berkelanjutan.


    Materi pelatihan meliputi persiapan dan pengolahan lahan sawah, persemaian benih padi, pemupukan berimbang, serta pengendalian hama dan penyakit tanaman padi. 


    Diharapkan, peserta dapat menerapkan teknik pertanian modern dan efisien guna meningkatkan produktivitas lahan.


    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional.


    “Pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi petani sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ketahanan pangan negara kita,” ujar Mentan Amran.


    Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam menguatkan sistem pangan nasional.


    “Semua pemangku kebijakan harus berkolaborasi dan berkoordinasi dalam mendorong ketahanan pangan nasional. Peran petani, khususnya petani padi, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan beras,” jelas Idha.


    Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, menyebut pelatihan ini sebagai bukti nyata dukungan KKP terhadap program prioritas pemerintah, yakni swasembada pangan nasional.


    “Meskipun program ini berada di bawah Kementerian Pertanian, namun dukungan dari KKP menunjukkan semangat bersama dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional,” ungkap Jamaluddin.


    Ia menambahkan, kemandirian pangan dapat dicapai melalui dua langkah utama, yakni ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian.


    “Ekstensifikasi dilakukan dengan membuka lahan baru atau cetak sawah rakyat, sementara intensifikasi dilakukan dengan peningkatan indeks pertanaman (IP) dan penerapan teknologi tepat guna,” terangnya.


    Lebih lanjut, Jamaluddin menjelaskan bahwa keberhasilan peningkatan IP ditentukan oleh beberapa faktor, seperti ketersediaan air, benih genjah, pengaturan jadwal tanam, serta pemeliharaan yang optimal.


    Di sisi lain, Kepala BRPBAPPP Maros, Andi Indra Jaya Asaad, menyampaikan kesiapan pihaknya untuk berkolaborasi dengan BBPP Batangkaluku dalam penyediaan lahan percontohan bagi pengembangan pertanian terpadu.


    “Kami menyiapkan sekitar 22 hektare lahan yang akan dikelola oleh smart fisheries village. Kerja sama ini akan difokuskan pada pengelolaan sawah organik, pembuatan pupuk organik, dan pelatihan budidaya palawija,” kata Andi Indra.


    Ia berharap integrasi sektor pertanian dan perikanan ini dapat menjadi model penguatan ketahanan pangan nasional yang efektif dan berkelanjutan.


    “Kami ingin kegiatan ini menjadi contoh sinergi lintas sektor dalam membangun kemandirian pangan di daerah,” tutupnya.


    (Red/Her) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini