Riset Mahasiswi UNM Soroti Peran Media Sosial dalam Pembentukan Karakter Siswa di SDN 3 Lemba
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Riset Mahasiswi UNM Soroti Peran Media Sosial dalam Pembentukan Karakter Siswa di SDN 3 Lemba

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 07 Oktober 2025, Oktober 07, 2025 WIB Last Updated 2025-10-08T03:52:47Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Dika Safitri, mahasiswi Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) Program Studi Administrasi Pendidikan dengan kekhususan Manajemen Pendidikan, tengah melakukan penelitian lapangan mengenai pemanfaatan media sosial sebagai sarana penanaman nilai karakter di lingkungan sekolah dasar.


    Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Lemba, Kabupaten Soppeng, yang dikenal sebagai salah satu sekolah dengan program unggulan dalam pendidikan karakter berbasis digital.


    Dalam kegiatan penelitiannya, Dika tidak bekerja sendiri. Ia ditemani oleh adik sepupunya, Mardin, mahasiswa strata satu UNM yang turut membantu dalam proses observasi, wawancara, serta dokumentasi kegiatan di sekolah tersebut.


    Kehadiran keduanya menjadi pemandangan akrab di lingkungan SD Negeri 3 Lemba, terutama saat melakukan interaksi langsung dengan para guru dan siswa.


    Menurut Dika, gagasan penelitian ini lahir dari keprihatinannya terhadap fenomena menurunnya etika dan moral sebagian tenaga pendidik di era digital.


    Ia menilai, media sosial yang selama ini sering dikaitkan dengan hal negatif justru dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyebaran nilai-nilai karakter yang positif.


    “Dasar penelitian saya berawal dari keprihatinan melihat dunia pendidikan saat ini. Ada sebagian oknum pendidik yang mulai keluar dari nilai-nilai etika dan moral.


    "Saat menemukan konten edukatif milik Pak Andi Rahman Sulo, saya merasa sangat terinspirasi. Nilai-nilai karakter yang disampaikan melalui media sosial itu sangat kuat dan layak disebarluaskan ke sekolah-sekolah lain,” ujar Dika saat ditemui di lokasi penelitian, Selasa (8/10).


    SD Negeri 3 Lemba sendiri telah dikenal sebagai salah satu sekolah yang aktif memanfaatkan media sosial untuk kegiatan edukatif.


    Melalui akun resmi sekolah dan inisiatif para guru, berbagai kegiatan positif, seperti kampanye kebersihan, kegiatan keagamaan, dan pembelajaran berbasis karakter, rutin dibagikan ke publik.


    Koordinator Humas SD Negeri 3 Lemba, Andi Rahmayuddin, mengungkapkan bahwa pihak sekolah berkomitmen untuk menjadikan platform digital sebagai jembatan edukasi dan inspirasi bagi masyarakat luas.


    “Kami punya tujuan mulia, yaitu memasyarakatkan bahwa pendidikan karakter sangat penting di era digital saat ini.


    "Melalui platform digital, kami ingin menunjukkan bahwa sekolah dasar juga bisa menjadi pelopor dalam menyebarkan nilai-nilai positif dan inspiratif,” tuturnya.



    Kepala SD Negeri 3 Lemba, Falmunadi, S.Pd, menyambut positif kehadiran Dika sebagai peneliti.


    Ia menilai, kolaborasi antara mahasiswa dan pihak sekolah dapat memberikan manfaat akademik maupun praktis dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar.


    “Kami memberi ruang bagi siapa pun yang ingin meneliti dan berkontribusi di sekolah ini.


    "Kehadiran mahasiswa Pascasarjana seperti Dika kami harapkan dapat memperkaya wawasan akademik dan membantu menyebarluaskan inovasi pendidikan karakter yang telah kami jalankan,” kata Falmunadi.


    Melalui penelitiannya, Dika berharap hasil kajiannya dapat menjadi referensi bagi para pendidik dan lembaga pendidikan dasar lainnya untuk memanfaatkan media sosial secara bijak dan kreatif.


    Ia menekankan bahwa pendidikan karakter bukan hanya teori, melainkan harus diwujudkan dalam perilaku nyata, termasuk di ruang digital.


    “Media sosial adalah bagian dari kehidupan siswa dan guru masa kini. Karena itu, alih-alih dijauhi, media sosial sebaiknya diarahkan menjadi sarana pembentukan karakter yang baik dan inspiratif,” tambahnya.


    Penelitian yang dilakukan Dika Safitri menjadi contoh sinergi antara dunia akademik dan praktik pendidikan di lapangan.


    Upaya ini tidak hanya memperkaya khasanah keilmuan di bidang manajemen pendidikan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam membangun generasi muda yang berkarakter kuat, beretika, dan mampu beradaptasi di era digital.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini