Pangkep, Kabartujuhsatu.news, Isu dugaan perselingkuhan yang melibatkan anggota DPRD Kabupaten Soppeng berinisial HK dan seorang guru PNS berinisial NH mencuat ke publik dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Kasus yang bermula di wilayah Barru, perbatasan Kabupaten Pangkep, itu bahkan berujung pada ketegangan antar keluarga dan laporan resmi ke Polsek Mandalle.
Kapolsek Mandalle, AKP Aliadi, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya insiden tersebut.
Menurutnya, pada hari kejadian Mapolsek sempat kedatangan tiga mobil yang masing-masing mengangkut pihak-pihak terkait.
“Saat itu mereka semua datang dalam keadaan emosi. NH merasa diperlakukan kasar, sementara pihak perempuan lain mengaku suaminya diganggu,” ungkap Aliadi, Kamis (18/9/2025).
Dari penuturan polisi, keluarga HK mengungkapkan bahwa perbuatan HK ini bukan kali pertama.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, awalnya HK dan NH berada dalam satu mobil. Namun, karena merasa diikuti, HK diduga menurunkan NHK di pinggir jalan.
Tidak lama berselang, mobil lain yang ditumpangi anak HK berinisial AR serta seorang perempuan yang diduga istri sah HK muncul di lokasi.
Situasi berubah ricuh AR dilaporkan ikut terlibat dalam dugaan penganiayaan terhadap NHK.
Persoalan ini kemudian berlanjut ke Mapolsek Mandalle untuk dimediasi, namun justru menimbulkan ketegangan baru.
HK memilih untuk pergi meninggalkan kabupaten Barru usai bersama NH.
Sementara itu, NH saat dikonfirmasi mengatakan, " Daripada kami adu mulut di pinggir jalan, makanya kami ke Mapolsek terdekat, ujar guru wali kelas 2 Sekolah Dasar ini, Ju"mat (19/9/2025).
Ia mengklaim bahwa dirinya singgah di pinggir jalan karena ingin menemui adiknya, ujarnya dengan nada ngeles.
Dari hasil penelusuran lapangan, lokasi insiden hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari rumah NHK, atau sekitar 8 menit perjalanan dengan mobil. Jalur tersebut melewati sedikitnya enam masjid, sebuah rute yang cukup dikenal masyarakat sekitar, meskipun HK yang berdalih hanya memberi tumpangan ke NH menuju masjid untuk shalat maghrib.
Sejumlah warga Desa Tamarupa bahkan mengaku sudah sering melihat kebersamaan HK dan NHK.
Mereka menyebut NHK kerap dijemput menggunakan mobil Toyota Raize berwarna kuning.
“Bukan sekali dua kali kami lihat, namun ketika kami pertanyakan, siapa yang antar, NH mengatakan teman mengajar, beber warga tetangga NH.
Kasus ini kini tak hanya menjadi urusan pribadi, tetapi juga mencuat ke ranah publik.
Sebagai anggota DPRD, HK dituntut menjaga nama baik serta wibawa lembaga legislatif.
Dugaan perselingkuhan dianggap bisa mencoreng citra dewan sekaligus menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik besar yang menaunginya.
“Seorang wakil rakyat mestinya memberi contoh baik. Kalau sudah muncul isu seperti ini, kepercayaan publik bisa runtuh,” kata salah seorang tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, publik menanti sikap resmi dari partai politik tempat HK bernaung, apakah akan memberikan sanksi atau klarifikasi dan peninjauan kembali dari BK.
Kasus ini diperkirakan masih akan terus bergulir, mengingat besarnya perhatian publik serta dampak yang ditimbulkannya di tingkat sosial, keluarga, maupun politik daerah.
(Red/*)