Santri Rentan Terpapar Radikalisme, Nilai Pancasila Jadi Tameng Kuat
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Santri Rentan Terpapar Radikalisme, Nilai Pancasila Jadi Tameng Kuat

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 06 Juli 2025, Juli 06, 2025 WIB Last Updated 2025-07-06T11:35:50Z
    masukkan script iklan disini


    Medan, Kabartujuhsatu.news, Kalangan santri dinilai menjadi kelompok rentan terhadap pengaruh paham radikal dan intoleransi.


    Hal ini disampaikan langsung oleh Ustaz Rony Syamsuri Lubis, seorang mantan narapidana terorisme, dalam kegiatan pembekalan wawasan kebangsaan bertema “Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila Guna Mencegah Penyebaran Paham Radikal dan Intoleransi” di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, Medan, Sabtu (5/7/2025).


    “Para santri ini umumnya masih remaja, sedang mencari jati diri dan mudah terpengaruh.


    Mereka membutuhkan sosok panutan dan panduan ideologis yang mereka anggap benar,” ujar Ustaz Rony yang kini aktif dalam gerakan pencegahan radikalisme melalui organisasi X TERNAL (Ex Terorist Intern Alliance) di wilayah Sumatera Utara.


    Dalam paparannya, Ustaz Rony mengingatkan bahwa banyak faktor yang dapat memicu tumbuhnya benih-benih radikalisme, seperti ketimpangan sosial, minimnya pendidikan kebangsaan, sikap eksklusif dalam beragama, rasa kecewa terhadap pemerintah, hingga ketidakadilan sosial.


    “Isu keadilan sering kali dijadikan senjata untuk membenarkan tindakan anarkis,” tegasnya.


    Ia juga menyinggung bagaimana pengalaman pribadinya sebagai mantan pelaku terorisme membawanya pada kesadaran bahwa Indonesia menjadi sasaran dari skenario global.



    “Ada kekuatan asing yang ingin menguasai kekayaan Indonesia tanpa harus berperang langsung. Maka digunakanlah strategi proxy war dengan menyusupkan ideologi radikal dan intoleran,” paparnya.


    Menurutnya, Pancasila adalah solusi konkret untuk membentengi masyarakat dari pengaruh buruk tersebut.


    “Sila pertama menanamkan spiritualitas dan toleransi, sila kedua menjunjung tinggi adab dan anti kekerasan, sila ketiga memperkuat nasionalisme inklusif, sila keempat menekankan pentingnya musyawarah, dan sila kelima menggarisbawahi keadilan sosial,” jelasnya.


    Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ustaz Rudiansyah yang mewakili pimpinan pesantren.


    Ia mengapresiasi penyampaian yang disuguhkan dengan pendekatan pengalaman nyata, yang diharapkan mampu menggugah kesadaran para santri untuk lebih waspada dan bijak dalam menyerap informasi serta memilih panutan.


    Di akhir pertemuan, Ustaz Rony mengajak generasi muda khususnya di Kota Medan untuk ikut ambil bagian dalam menjaga keutuhan bangsa dengan terus mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


    (Red/RZ) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini