Mereka yang Membaca, Mereka yang Menginspirasi, Kisah di Balik Pemilihan Duta Baca 2025 Soppeng
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Mereka yang Membaca, Mereka yang Menginspirasi, Kisah di Balik Pemilihan Duta Baca 2025 Soppeng

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 13 Juni 2025, Juni 13, 2025 WIB Last Updated 2025-06-13T11:13:11Z
    masukkan script iklan disini

    Oleh Redaksi

    Soppeng, Matahari belum terlalu tinggi saat suara riuh peserta mulai terdengar di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Soppeng, Jumat pagi, 13 Juni 2025. 

    Dengan seragam sekolah rapi dan semangat yang membuncah, puluhan pelajar SMA dan SMK dari seluruh penjuru Soppeng datang bukan hanya untuk berlomba, tetapi membawa satu misi besar: menyalakan kembali api literasi di tengah generasi muda.

    Sebanyak 50 siswa-siswi terpilih dari berbagai sekolah hadir dalam ajang Pemilihan Duta Baca 2025, sebuah kegiatan tahunan yang kini menjadi simbol kebangkitan minat baca di kabupaten berjuluk “Bumi Latemmamala” ini.

    Di antara keramaian itu, tampak seorang peserta perempuan dari SMA Negeri 1 Watansoppeng duduk tenang sambil membaca puisi pendek tentang makna membaca. 

    Ia tidak menyadari bahwa beberapa jam kemudian, namanya akan disebut sebagai Duta Baca 2025, juara pertama yang akan membawa panji literasi ke berbagai pelosok Soppeng.

    Lebih dari Sekadar Kompetisi
    Bagi Kepala DPK Kabupaten Soppeng, Abdullah, ajang ini bukan hanya tentang lomba atau piala. 

    Ia memandang Pemilihan Duta Baca sebagai sebuah gerakan sosial yang mengakar.

    “Anak-anak ini adalah harapan. Mereka akan menjadi role model di lingkungan sekolah dan komunitas masing-masing, mengajak teman-temannya untuk kembali mengenal buku di tengah gempuran gawai dan hiburan digital,” tuturnya.

    Kegiatan ini mengombinasikan wawasan literasi, kemampuan komunikasi, serta ketajaman dalam menyampaikan gagasan. 

    Para peserta harus melewati sesi presentasi, penulisan esai, dan menjawab pertanyaan dewan juri seputar isu literasi nasional dan lokal.

    Menjadi Wajah Literasi Soppeng

    Yang membedakan Duta Baca dari lomba lainnya adalah peran yang dibawa setelah kompetisi selesai. Mereka tidak hanya menerima penghargaan, tetapi juga tanggung jawab untuk aktif menyebarkan semangat membaca, baik lewat kegiatan di sekolah, siaran di media lokal, maupun kampanye di media sosial.

    “Menjadi Duta Baca bukan akhir, tapi justru awal dari perjalanan baru,” ujar salah satu juri sambil menatap peserta yang masih berdiri dengan harap di mata.


    Tiga pemenang terbaik akhirnya diumumkan:

    Juara 1: SMA Negeri 1 Watansoppeng

    Juara 2: SMA Negeri 5 Watansoppeng

    Juara 3: SMA Negeri 7 Watansoppeng

    Mereka menerima piagam, piala, dan yang terpenting, mandat untuk menjadi penggerak literasi di kalangan generasi muda.

    Literasi adalah Jalan Panjang

    Salah satu peserta mengatakan bahwa membaca bukan lagi kewajiban, melainkan kebutuhan. 

    “Buku mengubah cara saya melihat dunia. Saya ingin orang lain juga merasakannya,” ucapnya, tulus.

    Bagi DPK Soppeng, kegiatan ini hanyalah satu dari banyak program yang dirancang untuk membumikan budaya membaca. 

    Perpustakaan Desa, Pojok Baca sekolah, hingga pelatihan literasi digital terus didorong agar membaca tidak menjadi aktivitas yang asing, tetapi menyatu dalam kehidupan masyarakat.

    Dan pagi itu, di halaman DPK Soppeng, sebuah gerakan besar telah dimulai, dipimpin oleh para remaja yang percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari satu buku, satu pembaca, satu langkah kecil menuju masa depan.

    (Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini