Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Jurnalis Indonesia (DPD PJI) Sulawesi Selatan, Akbar Hasan yang akrab disapa Akbar Polo, angkat bicara terkait maraknya kasus oknum wartawan yang diduga melakukan pemerasan dan telah diamankan oleh aparat kepolisian di sejumlah daerah.
Baru-baru ini, seorang pria di Jakarta yang mengaku sebagai wartawan ditangkap karena melakukan pemerasan terhadap seorang jaksa. Kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, di mana tiga orang yang mengaku wartawan ditangkap karena dugaan pemerasan. Kasus ini sempat viral di media sosial dan diberitakan oleh sejumlah media online sepanjang tahun ini.
Akbar Polo memberikan apresiasi atas langkah tegas aparat kepolisian, khususnya Polres Blora dan Polda Metro Jaya, yang berhasil menangkap para pelaku yang mencoreng nama baik dunia pers.
“Kami mengapresiasi tindakan cepat dan tegas dari pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini. Perbuatan seperti ini mencoreng nama besar profesi jurnalis,” ujar Akbar Polo dalam keterangannya pada Senin, 2 Juni 2025.
Akbar juga mengimbau kepada seluruh instansi pemerintah, swasta, kepala desa, dan kepala sekolah di wilayah Sulawesi Selatan agar tidak segan melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan oknum yang mengaku sebagai wartawan namun melakukan tindakan pemerasan.
“Langkah ini penting untuk mencegah agar kejadian serupa yang terjadi di Jakarta dan Blora tidak merembet ke Sulawesi Selatan,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh jurnalis di Sulawesi Selatan untuk bekerja secara profesional dan menjaga integritas dalam menjalankan tugas jurnalistik.
“Kepada teman-teman jurnalis, mari kita jaga kualitas dan martabat diri sebagai wartawan. Jangan jadi wartawan abal-abal atau bermental preman,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Akbar Polo menyerukan kepada seluruh organisasi dan media agar lebih selektif dalam merekrut wartawan.
“Mari kita sama-sama menjaga marwah profesi ini, khususnya di Sulawesi Selatan,” pungkasnya.
(Red)