Kemenag Soppeng Tuan Rumah Rakor dan Workshop PAI Se-Sulsel
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Kemenag Soppeng Tuan Rumah Rakor dan Workshop PAI Se-Sulsel

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 25 Juni 2025, Juni 25, 2025 WIB Last Updated 2025-06-26T12:50:57Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Soppeng menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Workshop Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Sulawesi Selatan yang digelar di Hotel Maryam, 25–26 Juni 2025.


    Kegiatan yang mengangkat tema "Peningkatan Kompetensi Pengawas PAI" ini dihadiri oleh Kepala Bidang PAI Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan H. Fathurrahman, SE., M.Pd., Kepala Kemenag Kabupaten Soppeng H. Afdal, S.Ag., MM, Ketua Pokja Pengawas (Pokjawas) PAI Kanwil Kemenag Sulsel, Ketua Tim PAI TK/PAUD, para Kasi PAI Kabupaten/Kota se-Sulsel, Pengawas PAI se-Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua Pokjawas Madrasah se-Kabupaten Soppeng, serta panitia pelaksana.


    Dalam laporannya, Ketua Panitia Hj. Nurlina, S.Pd.I., menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana berkat partisipasi aktif seluruh Pengawas PAI se-Sulsel serta dukungan dari para guru PAI di Kabupaten Soppeng.


    Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kepala Kemenag Soppeng dan Kabid PAI Kanwil Kemenag Sulsel.


    “Kegiatan ini diharapkan menghasilkan rumusan-rumusan strategis yang menjadi acuan bagi para pengawas dalam menjalankan tugas di masa mendatang,” ungkap Nurlina.


    Ia menambahkan bahwa forum ini menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, bertukar pikiran, serta mencari solusi atas berbagai tantangan di lapangan.


    Rakor kali ini diikuti oleh 70 orang Pengawas PAI dari total 120 yang ada di Sulawesi Selatan.


    Ketidakhadiran sebagian peserta disebabkan karena adanya agenda lain yang bersamaan, seperti diklat keagamaan.


    Nurlina juga memperkenalkan lokasi kegiatan yang berdekatan dengan kantor Kemenag Soppeng, serta memperkenalkan kota Soppeng sebagai “Kota Kalong” karena keberadaan ribuan kelelawar yang bergelantungan di pohon asam di pusat kota.


    Sementara itu, Kepala Kemenag Soppeng H. Afdal dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini, khususnya penampilan guru-guru PAI Kabupaten Soppeng yang membawakan tari Padduppa dan tari Rabana pada sesi pembukaan.


    “Selamat datang di Kabupaten Soppeng, terkhusus kepada Kabid PAI dan para pengawas dari seluruh kabupaten/kota.


    "Meski jumlah pengawas kami di Soppeng hanya tiga orang, mereka bertanggung jawab atas 357 sekolah di berbagai jenjang.



    "Saat ini tersisa 143 guru yang belum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG),” ujar Afdal.


    Ia menekankan pentingnya peran pengawas dalam memastikan kualitas guru PAI melalui pengawasan, pembinaan, dan penilaian.


    Tak hanya itu, Afdal juga mengingatkan agar pengawas mampu mengikuti perkembangan data dan statistik, karena banyak guru PAI saat ini juga ditunjuk menjadi kepala sekolah berkat kemampuan lintas bidang, termasuk di eksakta dan humaniora.


    Menurutnya, “Tanpa pengawas, efektivitas pembelajaran tidak akan maksimal".


    "Saya juga berharap komunikasi yang baik dapat terjalin dengan semua pihak, termasuk media, karena sekecil apapun kegiatan kita, akan menjadi besar bila dipublikasikan dengan baik,” tuturnya.


    Sementara itu, Kabid PAI Kanwil Kemenag Sulsel H. Fathurrahman turut memberikan apresiasi kepada Kemenag Soppeng sebagai tuan rumah.


    Ia menggambarkan Kepala Kemenag Soppeng sebagai “pelaut ulung yang tidak senang berada di laut yang tenang, tetapi memilih menghadapi gelombang tantangan.”


    Ia juga memaparkan sejumlah program strategis yang telah tersedia anggarannya, sekaligus menegaskan pentingnya memperjuangkan kesejahteraan guru-guru PAI.


    Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan kapasitas para pengawas dalam mendukung kualitas pendidikan agama Islam di Sulawesi Selatan.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini