Pintu Hijrahku
Sang Fajar masih bersinar
Kesempatan yang Engkau beri,
selalu terbuka lebar
Pintu ampunan terhampar luas membentang
Namun nafsu seringkali datang menghadang
Terjebak dalam bias dunia
Kala dunia yang menggiurkan
ingin ku genggam
Kala pernak pernik dunia ini
ingin ku gapai
Disanalah udara yang ku hirup
sering menyesakkan
Disanalah kehampaan menerpa
Disanalah hati sering sekali diuji
Dan disinilah, aku,
"Sang Manusia Akhir Zaman”
Penuh dengan cela
Penuh dengan dosa
Tapi masih berharap surga
Pagi ini,
Apa yang paling aku syukuri?
Mentari masih terbit.
Dan aku masih bisa merasakan nikmat
Kau tahu ini?
Sepanjang malam ku bermimpi,
Kesempatan telah habis!
Dosaku tak akan lagi diampuni!
Membayangkan api neraka yang menyala nyala.
Datang menghampiriku,
menjilati dengan ganasnya!
Mengguncang….
menggerogoti setiap inci tubuh ini
Merintih keras saking dahsyatnya…!
Ku bersujud menangis sampai tak ada lagi suara yang bisa ku keluarkan
Ya ALLAH…
Sebentar saja ku di dunia..
Namun bisa lupa
Segala yang Engkau janjikan
Mataku buta
Tak bisa melihat KuasaMu yang agung
Mulutku bisu
tak bisa bersyukur
atas segala nikmat yang Engkau beri
Telingaku tuli mendengar seruan
untuk kembali ke sisiMu
Tanganku lumpuh,
tak bisa berbuat kebaikan
Dunia yang sebentar,
lalu lupa dengan akhirat yang kekal
….Na'udzubillaahi min dzalik…
Ku lihat lagi langit
Ku menangis kembali
Ku menunduk
Mataku berkaca kaca
Mengutuk diri sendiri
Lalu kini,
Fa bi ayyi aalaa - i rabbikumaa tukadzdzibaan
Nikmat mana lagi yang aku dustakan?!
Engkau lah Maha Pemurah lagi Maha Pengasih
Dari timur,
ku lihat sang fajar nampak
Pintu ampunan Mu..
Yang seluas langit dan bumi
Masih terbuka bagi siapa saja untuk…
Mereka yang berharap
Mereka yang meminta tulus kepada Nya
Mereka yang menangis di sepertiga malam
Mereka yang menangis karena takut
Takut akan dosa dosanya
Takut dengan Mu Ya Allah…
Ya, Sang Fajar masih terbit dari timur.
Ku memulai jalan ini
Dengan mengahrap ridha Sang Illaahi
Sebentar aku bernostalgia,
Terhadap masa lalu
Menapaki jalan yang dulu aku lalui
Menangis lagi
Ku terbenam lagi
dalam sujud kepadamu
Ku menengadahkan wajah
Mengangkat tangan kepada Mu Ya Rabbi
Tanda Engkaulah Yang Maha Mengabulkan Sesuatu
Tak ada lagi tempat selain diriMu
Detik ini
Izinkan aku Yaa Allaah…
Mendekat satu langkah ke hadapanMu
Dengan jiwa penuh aib nan kotor
Izinkan aku Yaa Allaah
Berlari ke arahMu
Dengan hati yang baru
Hati yang hanya mengharap ampunan dan ridhoMu
by Julinar Sinaga