Gowa (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Mengembangkan jiwa wirausaha agribisnis yang inovatif, profesional, mandiri dan berwawasan global menjadi hal yang utama dalam menuju era 5.0 ini. Sebagai bekal kepada Kelompok tani yang bergerak dibidang agribisnis guna meningkatkan kemampuan dan pemahamannya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan mental dalam pengelola P4S agar dapat mengembangan usaha tani yang berorientasi agribisnis.
Untuk itu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP Batangkaluku) sebagai Unit Pelaksana Teknis pelatihan pertanian akan menyelenggarakan “E-Learning Pelatihan Manajemen Pengelolaan P4S Program READSI.
Ini sesuai dengan instruksi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang selalu menyerukan pesan serupa terkait peran Kementan sebagai garda terdepan penyedia pangan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pertanian.
Lanjut, beliau menambahkan READSI Kementan siap memberikan dukungan dalam melakukan pendampingan secara berkesinambungan. Konsep hilirisasi pertanian ini yang harus dikembangkan oleh petani. Selain pendampingan, READSI juga aktif melakukan pelatihan untuk transformasi pengetahuan terbaru. Semua menjadi bertambah maksimal karena petani mengadopsi teknologi ter-update,” terang Dedi.
Dedi menambahkan petani bisa mengolah beragam komoditas untuk menghasilkan keuntungan besar.
“Sebagai contoh P4S yang menjadi perpanjangan tangan kementerian pertanian yang telah di bina dan berada didaerah-daerah sudah harus bisa menonjolkan ciri khas menurut komoditas usaha taninya. Apalagi, tiap daerah memiliki keunggulan komoditasnya masing-masing. Agar berbeda dan menarik, petani tinggal menguatkan kreativitasnya,” lanjut Dedi.
Sebanyak 30 orang pengelola P4S ditingkatkan kompetensinya dari tanggal 22 s/d 24 Juli mendatang secara virtual. Diharapkan nantinya peserta mampu menyelenggarakan pelatihan di wilayahnya masing-masing. Sehingga produktivitas, kreativitas, dan kemampuan kewirausahaan yang dimiliki petani dalam mengelola bisnis kreatif meningkat. (Al-Aziz/Yuli N).
