Gowa (Suls), Kabartujuhsatu.news,-Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing pertaninan. Dengan ilmu yang efektif hal tersebut dapat diwujudkan untuk membuat petani lebih sejahtera. Mentan SYL menerangkan, produktivitas akan terjaga sepanjang pemupukan dilakukan secara berimbang. Dengan begitu, daya saing sektor pertanian juga akan semakin meningkat.
Beliau kerapkali mengingatkan agar bijak memakai pupuk. Agar produktivitas pertanian bisa dipertahankan penggunaan pupuk berimbang harus diterapkan.
"Penyuluh berperan vital membina petani, memastikan penerapan teknologi pertanian yang direkomendasikan, fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani," kata Mentan Syahrul. Beliau sangat yakin kalau petani konsisten menggunakan pupuk secara berimbang, maka produktivitas dan daya saing pertanian bisa dipertahankan, karena keduanya bertalian erat.
Menindak lanjuti arahan tersebut dan demi mencapai tujuan pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Tematik Pemupukan Berimbang Tanaman Jagung Bagi Aparatur Angkatan III, bekerjasama dengan BPP Limbung, Kabupaten Gowa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh dalam hal pemupukan berimbang sehingga pelaku utama melakukan cara berbudidaya dengan baik dan terpadu untuk mencapai produksi yang optimal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa Nurlia Jamil mengajak agar teman – teman penyuluh terus saling bekerja sama. Walaupun saat ini fasilitas masih jauh dari kata cukup, tapi itu bukan kendala buat kita untuk berbuat banyak dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sekitar, khususnya buat petani jagung yang masih belum menerapkan pemupukan berimbang.
“Selain benih berkualitas tentunya juga pemupukan sangat berpengaruh utamanya pemupukan yang berimbang.
"Melihat dilapangan petani masih melakukan pemupukan yang tidak berimbang membuat profitas menurun, tapi dengan adanya pelatihan ini yang dilaksanakan tiga hari efektif 21 s/d 23 Juni dan diikut 30 penyuluh diharapkan dapat memahami dan bisa memberikan pemahaman kepada petani/kelompok binaannya.