Kabartujuhsatu.news,-Sasaran pembangunan pertanian di Indonesia dapat dicapai dengan kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia dan peningkatan kesejahteraan petani serta pelaku pertanian berhasil dicapai.
Jagung termasuk komoditas strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia. Dengan jumlah produksi yang terus meningkat setiap tahunnya. Jagung merupakan bahan pangan alternatif pengganti beras dalam rangka mendukung program diversifikasi pangan di Indonesia.
Menurut Syahrul Yasin Limpo (SYL) Menteri Pertanian, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementan.
"Salah satu fokus kita adalah meningkatan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian," ujarnya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan pentingnya peningkatan SDM. "Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,"katanya.
Seperti yang dilakukan BBPP Batangkaluku salah satu UPT BPPSDMP yang menjalankan fungsi pelatihan kembali menggelar Pelatihan Teknis Tematik Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jagung Bagi Non Aparatur Angkatan III dari Tanggal 21 S/D 23 Juni 2021 di BPP Panca Rijang Kabupaten Sidrap yang diikuti sebanyak 30 Peserta.
Pelatihan Teknis Tematik ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus atau anggota kelompok tani dalam hal Pengendalian Hama dan Penyakit untuk mengoptimalkan Produksi Tanaman Pangan khususnya Produksi Jagung, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Hama dan penyakit merupakan kendala pada tamanan jagung. Beberapa jenis hama
dan penyakit yang merupakan kendala utama dalam tanaman jagung yang dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas hasil.
Kepala Seksi Perlindungan dan Perbenihan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kab. Sidrap, Jamaluddin Longga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari maka perlu keseriusan petani untuk mengikuti pelatihan ini terutama melaksanakan ilmu yang sudah diperoleh sehingga dapat membantu mengatasi masalah utama yang dihadapi oleh petani yaitu masalah hama dan penyakit tanaman.
Adapun bentuk materi yang diberikan selama pelatihan terkait dengan identifikasi hama dan penyakit tanaman jagung terutama pada hama penggerek batang, ulat grayak dan penyakit bulai. Kegiatan praktek juga diberikan dengan mengidentifikasi langsung di lahan pertanaman jagung.
Selain itu, diberikan juga materi pembuatan dan aplikasi pestisida nabati dan langsung mempraktekkan pembuatan pestisida nabati dari ekstrak daun sirsak, ekstrak jahe, ekstrak daun nimba, ekstrak brotoali, dan ekstrak bawang merah.
Peserta Pelatihan, Abdul Muin merasa bersyukur, dari pelatihan ini dia dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat yang bisa membantu petani mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman jagung. Harapannya, rekan petani dapat menyerap dan menerapkan ilmu yang diperoleh. Karena menurut pepatah sebaik-baiknya seseorang adalah orang yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
Selama pelatihan berlangsung tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker dengan benar, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun. (Al Aziz /Yuli N).
Sumber : Resky Yulianti