Presiden Jokowi Buka Suara Terkait Kasus All England 2021
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Daftar Blog Saya

    Presiden Jokowi Buka Suara Terkait Kasus All England 2021

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 20 Maret 2021, Maret 20, 2021 WIB Last Updated 2021-03-21T01:11:37Z
    masukkan script iklan disini
    Presiden Joko Widodo, buka suara soal kasus All England 2021.
    Presiden Joko Widodo, buka suara soal kasus All England 2021. (CNN Indonesia)


    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, -Nasib kontingen Indonesia yang gagal menuntaskan All England 2021 mendapatkan perhatian banyak pihak. Bahkan, kasus ini sudah sampai ke meja Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

    Presiden buka suara soal kasus yang menimpa tujuh wakil Indonesia di ajang bukutangkis tertua di dunia tersebut. Hal ini sebenernya wajar karena bulutangkis merupakan cabang olahraga yang paling berprestasi di Indonesia dan masuk cabor prioritas negara.

    Arahan Presiden Jokowi pun diteruskan ke publik oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Terbaru, Menpora menggelar konferensi pers (19/3/2021) dengan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, untuk membahasa hal tersebut.

    "Jadi kami sangat berkepentingan dan konsentrasi membela ini. Sebagai warga negara terlukai, upaya Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi) luar biasa, dimonitor langsung bapak Presiden," kata Menpora.

    "Presiden meminta kami dan Kemenlu melakukan langkah cepat dan terbaik. Terutama menyelamatkan anak kita yang ada di sana. Kemudian Presiden juga minta supaya perlakuan-perlakuan tidak baik jangan didiamkan," ujarnya.

    Menpora pun secara khusus memberikan penilaian negatif untuk BWF selaku federasi bulutangkis dunia.

    "Bayangkan, tim sudah bertanding kemudian dihentikan. Bahkan setelah keluar dari arena disuruh jalan kaki. Biasanya disiapkan bus. Naik lift tidak bisa. Ini sesuatu yang diskriminatif," katanya.

    "Apa penilaian saya, BWF tidak profesional. Kemudian BWF tidak transparan. BWF diskriminatif karena cukup buktinya. Saya berani mengatakan kami sangat kecewa. BWF tidak boleh buang badan berlindung dalam aturan di Inggris," pungkas Menpora.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini