Personil BPP Liliriaja Lakukan Pengamatan Lapangan, Antisipasi Serangan Hama Tanaman
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Personil BPP Liliriaja Lakukan Pengamatan Lapangan, Antisipasi Serangan Hama Tanaman

    Kabartujuhsatu
    Senin, 01 Desember 2025, Desember 01, 2025 WIB Last Updated 2025-12-02T03:58:13Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Sejumlah personel Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, turun langsung ke lapangan pada Selasa, 2 Desember 2025, melakukan pengamatan rutin terhadap kondisi persemian bibit padi milik para petani di wilayah tersebut.


    Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda tetap BPP Liliriaja menjelang dimulainya musim tanam Desember.


    Langkah ini bertujuan memastikan kualitas awal pertumbuhan bibit padi, sekaligus mendeteksi potensi serangan hama sejak dini.


    Hal tersebut disampaikan oleh Andi Nurlina, SP., salah satu petugas penyuluh pertanian yang ikut dalam kegiatan tersebut.


    Menurut Andi Nurlina, pengamatan langsung di lokasi persemian merupakan tugas penting yang harus dilakukan setiap memasuki masa tanam.


    Ia menjelaskan bahwa keberhasilan produksi padi sangat ditentukan oleh kualitas bibit yang ditanam.


    "Karena itu, kondisi persemian harus dipantau secara berkala untuk memastikan tidak terjadi gangguan hama, terangnya.


    “Kualitas bibit adalah pondasi utama keberhasilan produksi ke depan, dan setiap fase pertumbuhan persemian harus diawasi, jangan sampai terkena serangan hama,” ujarnya saat meninjau salah satu lokasi persemaian.


    Ia juga didampingi beberapa petugas penyuluh lainnya serta petani penggarap lahan.


    Sementara itu, para petani yang ditemui di lapangan mengeluhkan meningkatnya serangan hama tikus pada musim tanam tahun ini.


    Salah seorang petani, Masse, mengungkapkan bahwa para petani bahkan harus begadang pada malam hari untuk menjaga persemian mereka agar tidak diserang tikus.


    “Kalau tidak dijaga, semalam bisa habis. Hama tikus sekarang cukup meresahkan,” tutur Masse.


    Masse berharap agar pemerintah Desa dapat mengalokasikan anggaran melalui Program Ketahanan Pangan untuk pengadaan racun tikus.


    Menurutnya, pemberantasan secara massal akan jauh lebih efektif dibandingkan dilakukan secara individual oleh masing-masing petani.


    “Kami berharap ada bantuan racun tikus supaya bisa dilakukan pemberantasan secara bersama-sama. Itu jauh lebih efektif,” tandasnya.


    Pengamatan lapangan ini diharapkan dapat membantu petani meminimalisir kerugian akibat hama serta mendukung peningkatan produktivitas padi khususnya di wilayah Kecamatan Liliriaja.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini