Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia, Aliansi LSM dan Media Gelar Aksi Damai di Soppeng, Kajari Turut Menyambut Aspirasi Massa
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia, Aliansi LSM dan Media Gelar Aksi Damai di Soppeng, Kajari Turut Menyambut Aspirasi Massa

    Kabartujuhsatu
    Senin, 08 Desember 2025, Desember 08, 2025 WIB Last Updated 2025-12-09T05:46:10Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Suasana di Kabupaten Soppeng pada Selasa (9/12/2025) tampak berbeda dari biasanya.


    Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi LSM dan Media menggelar aksi damai yang berlangsung di dua titik utama: Bundaran 72 dan depan Kantor Kejaksaan Negeri Watansoppeng.


    Aksi ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menyuarakan komitmen bersama dalam memerangi praktik korupsi.


    Ratusan peserta dari beragam organisasi masyarakat terlihat berbaris rapi sambil membawa spanduk bertuliskan seruan pemberantasan korupsi.


    Meski menyuarakan kritik tajam terhadap penegakan hukum, aksi berlangsung tertib dan kondusif dengan pengawalan aparat kepolisian, serta kehadiran personel TNI dari Kodim 1423 Soppeng.


    Koordinator aksi sekaligus Ketua Lembaga Pemantau Korupsi Aparatur Negara (LPKN), Alfred Surya Putra Pandu’u, tampil berorasi di depan massa.


    Dalam seruannya, ia menekankan pentingnya ketegasan aparat penegak hukum dalam menangani perkara korupsi tanpa pandang bulu.


    “Kami menegaskan kepada APH, jangan diam, jangan tebang pilih. Hari Anti Korupsi Sedunia ini harus menjadi pengingat bahwa korupsi adalah musuh bersama,” tegas Alfred di hadapan peserta aksi.


    Ia menambahkan bahwa aksi damai ini bukanlah upaya menyerang lembaga tertentu, tetapi sebagai bentuk dukungan moral agar Kejaksaan dan institusi hukum lainnya tetap menjaga independensi dalam menindak setiap dugaan korupsi.


    Ketua Ampera, Jamal Hasan Basir, juga turut menyampaikan pandangan kritis mengenai aspek lain yang kerap luput dari perhatian publik: kedisiplinan aparatur sipil negara (ASN).


    Menurutnya, perilaku ASN yang kerap terlihat duduk bersantai di warung kopi pada jam kantor mencerminkan ketidakpatuhan terhadap etika pelayanan publik.


    “Ketidakdisiplinan adalah bagian dari perilaku koruptif. Pemerintah daerah harus lebih serius menegakkan budaya kerja yang profesional dan bertanggung jawab,” ujarnya.


    Aktivis pemuda Wahyudi Candra menambahkan dimensi moral pada aksi tersebut. Ia mengajak masyarakat untuk melihat pemberantasan korupsi bukan hanya sebagai tugas negara, tetapi sebagai tanggung jawab bersama.


    “Perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Jangan menuntut orang lain bersih jika kita sendiri masih melakukan praktik-praktik koruptif,” tuturnya.


    Ia menegaskan bahwa gerakan anti korupsi tidak hanya sebatas turun ke jalan, tetapi merupakan proses panjang membangun karakter dan budaya integritas di semua lapisan masyarakat.



    Di depan Kantor Kejari Watansoppeng, massa aksi membentangkan spanduk, membacakan pernyataan sikap, hingga membakar ban bekas sebagai simbol penolakan terhadap praktik korupsi.


    Suasana semakin intens ketika Jamal Hasan Basir kembali mengambil pengeras suara untuk mendesak Kejaksaan agar lebih tegas dalam menangani perkara dugaan korupsi di wilayah Soppeng Bumi Latemmamala.


    “Kejaksaan harus hadir memberi keadilan nyata, bukan sekadar janji. Jangan tutup mata terhadap laporan masyarakat,” serunya yang langsung disambut yel-yel para peserta aksi.


    Kajari Soppeng Sulta Donna Sitohang, SH, MH yang turun langsung menyambut aksi menyampaikan bahwa pihaknya memahami bahwa hari ini adalah hari anti korupsi sedunia, ia pun berkomitmen untuk bersama mengawal korupsi di Bumi latemmamala. 


    Meski penuh dengan kritik dan tuntutan, aksi ini tetap berlangsung aman hingga selesai. Kehadiran aparat baik dari Polri maupun TNI memastikan kegiatan berjalan tertib tanpa terjadi gesekan.


    Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Soppeng tahun ini menjadi pengingat bahwa upaya memberantas korupsi bukan hanya tanggung jawab penegak hukum, tetapi juga merupakan gerakan kolektif seluruh elemen masyarakat.


    Mulai dari aktivis, ASN, penegak hukum, pemerintah daerah, hingga warga biasa, semuanya memiliki peran penting dalam membangun budaya antikorupsi.


    Aksi damai tersebut diharapkan dapat menjadi dorongan moral bagi institusi hukum agar bekerja lebih transparan dan responsif terhadap laporan masyarakat.


    Pada saat yang sama, masyarakat pun diajak untuk terus mengawal jalannya pemerintahan dan menjaga integritas dalam kehidupan sehari-hari.


    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini