Bojonegoro, Kabartujuhsatu.news, Aktivitas lalu lalang truk bermuatan pasir di Desa Kemamang, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, kembali memicu keresahan warga.
Setiap hari, lebih dari sepuluh truk berukuran besar melintas di jalan desa yang sempit dan berada di dekat permukiman padat penduduk.
Kondisi ini membuat warga khawatir akan keselamatan, terutama anak-anak yang sering bermain di sekitar rumah.
Truk-truk tersebut diketahui menuju sebuah perusahaan berbadan hukum CV yang lokasinya berada di ujung Desa.
Menurut warga, perusahaan itu diduga memiliki keterkaitan dengan Kepala Desa Suwaloh, sehingga menimbulkan pertanyaan terkait transparansi dan pengawasan aktivitas usaha tersebut.
Namun hingga saat ini, tidak ada penertiban maupun penjelasan resmi dari pihak pemerintah Desa.
Sejumlah warga mengaku telah berulang kali melaporkan kondisi tersebut kepada Pemerintah Desa Kemamang, namun hingga Jumat (28/11/2025), tidak ada respons maupun tindakan konkret.
Salah seorang warga, Alif, mengatakan bahwa situasi tersebut semakin meresahkan karena truk terus melintas tanpa memperhatikan kondisi jalan yang sempit.
“Truk besar lewat terus tiap hari, jalannya sempit, rumah warga mepet. Sudah lapor berkali-kali tetap tidak digubris. Kami ini khawatir anak-anak jadi korban. Jangan sampai ada kejadian dulu baru bertindak,” ujarnya.
Pada Sabtu (29/11/2025) pagi, Alif kembali melihat empat truk tronton berjejer di tepi jalan menunggu giliran masuk ke area CV.
Menurutnya, pemandangan itu kini menjadi rutinitas yang menimbulkan rasa takut, bukan hanya bagi orang tua tetapi juga bagi anak-anak yang kerap melintas ketika berangkat maupun pulang sekolah.
Warga menyatakan mereka tidak menolak kegiatan usaha, tetapi meminta adanya penataan ulang demi keselamatan dan ketertiban.
Mereka berharap pemerintah desa, kecamatan, hingga aparat terkait turun tangan untuk meninjau jalur operasional, mengatur jam angkut, atau menetapkan rute alternatif yang lebih sesuai untuk kendaraan besar.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah Desa belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan warga.
Masyarakat Kemamang berharap situasi ini segera mendapatkan perhatian agar tidak terjadi kecelakaan yang tak diinginkan di kemudian hari.
(Redho)



