Obrolan di Warung Kopi Jadi Ruang Diskusi Sehat di Watansoppeng
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Obrolan di Warung Kopi Jadi Ruang Diskusi Sehat di Watansoppeng

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 15 November 2025, November 15, 2025 WIB Last Updated 2025-11-16T04:51:43Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Warung kopi kembali membuktikan diri sebagai ruang publik yang tidak hanya menjadi tempat melepas penat, tetapi juga pusat diskusi ringan hingga pembahasan isu-isu serius masyarakat. 

    Hal tersebut terlihat di salah satu warkop di Kota Watansoppeng, di mana sejumlah warga tampak larut dalam percakapan hangat yang berlangsung di minggu pagi (15/11/2025). 

    Firman, salah satu warga yang ditemui di lokasi tersebut, mengungkapkan bahwa budaya berdiskusi di warung kopi telah lama menjadi tradisi yang mengakar, terutama di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. 

    Menurutnya, obrolan di warkop seringkali mampu mempertemukan berbagai pandangan dengan cara yang santai namun tetap substansial.

    “Mengobrol di warung kopi bisa menjadi ajang diskusi yang seru dan sehat. Kuncinya adalah menjaga suasana tetap santai, menghargai perbedaan pandangan, dan fokus pada substansi,” ujar Firman saat ditemui di salah satu warkop di pusat Kota Watansoppeng.

    Ruang Santai, Gagasan Serius
    Dalam pengamatan di lokasi, topik yang dibahas oleh para pengunjung cukup beragam, mulai dari isu sosial, kebijakan pemerintah daerah, hingga permasalahan sehari-hari. 

    Meski beragam, diskusi berjalan dengan penuh tawa dan kepedulian, mencerminkan karakter masyarakat yang ramah serta terbuka terhadap pendapat berbeda.

    Sejumlah ahli komunikasi juga menilai bahwa warung kopi memiliki peran penting sebagai ruang demokratis informal. Tidak ada hirarki, tidak ada protokol khusus, semua orang dapat berbicara, didengar, dan menyampaikan pendapat tanpa tekanan.


    Pengunjung lain, Mahmud menambahkan bahwa diskusi di warung kopi bisa berperan sebagai sarana edukasi sosial, selama dilakukan dengan sikap saling menghormati.

    “Kadang dari obrolan santai itu kita menemukan sudut pandang baru. Yang penting jangan mudah tersulut emosi, karena tujuan utamanya untuk saling memahami,” ujarnya.

    Seiring berkembangnya teknologi dan media sosial, budaya diskusi tatap muka seperti ini dianggap penting dipertahankan untuk mengurangi miskomunikasi serta kesenjangan sosial yang sering muncul di ruang digital.

    Di banyak daerah, warung kopi kini bukan sekadar tempat minum kopi, tetapi telah berkembang menjadi pusat interaksi sosial modern. 

    Dengan fasilitas seperti WiFi, colokan listrik, hingga suasana yang nyaman, warkop menjadi ruang alternatif bagi masyarakat untuk berdiskusi, bekerja, dan bersosialisasi.

    Pemerhati budaya lokal berharap tradisi berkumpul sambil berdiskusi ini terus dirawat, karena berpotensi memperkuat kohesi sosial dan meningkatkan kualitas dialog di tingkat masyarakat akar rumput.

    (Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini