Kenalkan Sektor Pertanian bagi Santri, Kementan Dorong Regenerasi Petani Muda
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Kenalkan Sektor Pertanian bagi Santri, Kementan Dorong Regenerasi Petani Muda

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 22 Oktober 2025, Oktober 22, 2025 WIB Last Updated 2025-10-26T10:12:28Z
    masukkan script iklan disini


    Gowa, Sulawesi Selatan, Kabartujuhsatu.news, Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong regenerasi petani terus dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk dengan menyasar kalangan santri.


    Melalui kegiatan pembelajaran luar kelas atau outing class, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku kembali menjadi tempat edukasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat dunia pertanian.


    Sebanyak 17 santri dari Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) As-Shafa mengikuti kegiatan tersebut pada Rabu (22/10/2025).


    Dalam kunjungan ini, para santri diajak melihat langsung aktivitas pertanian, mengenal berbagai jenis tanaman, dan mempelajari teknik budidaya hidroponik serta pengolahan pupuk organik.


    Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya membangun pertanian masa depan bukan hanya dari sisi teknologi dan infrastruktur, tetapi juga dari aspek mentalitas dan karakter generasi penerus.


    “Masa depan pertanian ada di tangan anak muda. Jangan hanya jadi penonton. Turun ke lapangan, pahami realita petani, dan jadilah bagian dari solusi,” tegas Amran.


    Senada dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa usia petani di Indonesia saat ini semakin tua, sementara kebutuhan pangan terus meningkat, karena itu, regenerasi petani menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional.


    “Petani yang ada saat ini sebagian besar sudah lanjut usia, sedangkan kebutuhan pangan tidak berkurang, sehingga itulah mengapa regenerasi petani sangat penting untuk keberlanjutan sektor pertanian,” ujarnya.


    Selama kegiatan, para santri tampak antusias mengikuti setiap sesi pembelajaran.


    Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan dari instruktur BBPP Batangkaluku, tetapi juga aktif bertanya dan mencatat berbagai hal baru yang mereka pelajari.


    Suasana belajar yang santai dan interaktif membuat kegiatan berlangsung menyenangkan.


    Pembina RTQ As-Shafa, Surya Agusti Nintyas, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan kepada para santri untuk belajar langsung di lingkungan pertanian.


    Menurutnya, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang membuka wawasan baru bagi anak-anak binaannya.


    “Kami membawa 17 santri dengan tujuan agar mereka bisa meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian.


    "Alhamdulillah, kami disambut dengan baik dan dibawa berkeliling mengenal berbagai tanaman. Ini pengalaman pertama yang sangat berharga bagi para santri,” tuturnya.


    Surya menambahkan, pihaknya berencana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh santri di lingkungan pesantren.


    “Harapan kami setelah pulang dari sini, anak-anak bisa mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan.


    "Di pondok, kami memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam, bahkan bisa diterapkan di rumah masing-masing,” tambahnya.


    Melalui kegiatan ini, BBPP Batangkaluku menunjukkan komitmennya tidak hanya sebagai pusat pelatihan bagi petani dan penyuluh, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami pentingnya sektor pertanian sejak dini.


    Langkah ini diharapkan mampu menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap dunia pertanian, sekaligus memperkuat semangat regenerasi petani di masa depan.


    Kegiatan serupa rencananya akan terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian di berbagai daerah, sebagai bagian dari program nasional untuk membangun SDM pertanian unggul, tangguh, dan berdaya saing global.


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini