Gowa, Kabartujuhsatu.news, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas Brigade Pangan (BP) yang digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku serta Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, pada 6–8 Oktober 2025 ini, diikuti oleh para pendamping Brigade Pangan dari berbagai kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pendamping agar mampu menjalankan peran strategis dalam mendukung kinerja Brigade Pangan di lapangan, khususnya dalam upaya percepatan swasembada pangan nasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Brigade Pangan memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam mengawal produktivitas pertanian di seluruh daerah.
“Brigade Pangan bukan hanya sekadar program, tetapi gerakan besar untuk memastikan setiap lahan produktif dapat dikelola secara optimal oleh SDM pertanian yang terampil dan tangguh.
"Program ini menjadi bagian dari strategi besar Kementerian Pertanian dalam mempercepat swasembada pangan,” ujar Amran.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM Brigade Pangan merupakan langkah penting untuk memastikan efektivitas program di lapangan.
“Brigade Pangan merupakan gerakan nyata yang tidak hanya membantu petani dari sisi teknis, tetapi juga menanamkan semangat kemandirian dan modernisasi pertanian.
"Melalui pelatihan seperti ini, kita ingin melahirkan SDM pertanian yang cakap, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” jelasnya.
Selama TOT berlangsung, peserta mendapatkan berbagai materi strategis, mulai dari penguatan manajemen kelembagaan, strategi pendampingan petani, hingga penerapan teknologi pertanian modern.
Selain itu, peserta juga dilatih dalam penyusunan rencana percepatan tanam serta upaya peningkatan indeks pertanaman di wilayah kerja masing-masing.
Dari hasil pelatihan ini, para peserta yang lulus akan menjadi fasilitator bimbingan teknis (bimtek) bagi Brigade Pangan di tingkat kabupaten dan kecamatan.
Mereka diharapkan menjadi motor penggerak baru dalam memperkuat kelembagaan petani, mengawal kegiatan produksi, serta membangun sinergi antara pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian.
Sebagai tuan rumah pelaksanaan TOT, Kepala BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani menilai kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat sinergi lintas lembaga pertanian.
“Kami berharap alumni TOT ini mampu menjadi ujung tombak dalam mendampingi Brigade Pangan di setiap kabupaten.
"Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa mempercepat percepatan tanam, meningkatkan indeks pertanaman, dan memastikan ketersediaan pangan di daerah,” ujarnya.
Program Brigade Pangan sendiri merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian yang mengedepankan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, penyuluh, dan petani.
Fokus utama program ini mencakup penguatan kelembagaan petani, percepatan tanam, optimalisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), serta peningkatan produktivitas lahan pertanian.
Melalui pelatihan TOT ini, para pendamping tidak hanya dibekali dengan kemampuan teknis, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab sosial dalam mendampingi petani.
Kementerian Pertanian berharap, Brigade Pangan akan menjadi kekuatan utama dalam menjaga ketersediaan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
(Red/Her)