Yane Bima Arya Tinjau Rumah Aman di Ngada NTT, Beri Dukungan bagi Korban Kekerasan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Yane Bima Arya Tinjau Rumah Aman di Ngada NTT, Beri Dukungan bagi Korban Kekerasan

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 26 September 2025, September 26, 2025 WIB Last Updated 2025-09-27T04:53:28Z
    masukkan script iklan disini

    Ngada, Kabartujuhsatu.news, Staf Ahli Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Yane Bima Arya meninjau Rumah Aman di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).  Sabtu (27/9/2025). 

    Dalam kesempatan tersebut, Yane menegaskan pentingnya perhatian pemerintah pusat dalam memberikan perlindungan serta bantuan bagi anak-anak dan perempuan korban kekerasan.

    Ia menyampaikan, kunjungan ke Rumah Aman ini tidak direncanakan jauh hari, melainkan dilakukan secara spontan sebagai bentuk kepedulian. 

    Karena itu, tim yang hadir pun tidak menyiapkan acara khusus, namun sepenuhnya untuk memberikan dukungan moral.

    “Ini bentuk dukungan kami ya, PKK Pusat, [terkait] apa yang terjadi, fenomena sosial apa yang terjadi di Ngada ini,” ujar Yane kepada media dalam kunjungan TP PKK Pusat di Rumah Aman, Kabupaten Ngada, NTT, Sabtu (27/9/2025).

    Menurutnya, apa yang disampaikan para pengurus Rumah Aman di Ngada akan menjadi bahan diskusi bagi TP PKK Pusat. 

    "Setiap daerah, kata Yane, memiliki kearifan lokal serta pola penanganan yang berbeda, sehingga perlu dibicarakan bersama untuk menemukan solusi terbaik.


    Yane menjelaskan, dalam menangani kasus korban kekerasan banyak hal yang harus dipikirkan, bukan hanya aspek materi, tetapi juga non-materi. 

    “Kita juga membutuhkan teman-teman medis yang bukan fisik, tapi juga psikis ya. Kita akan diskusikan lebih lanjut,” imbuhnya.

    Ia menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak, baik di tingkat daerah maupun pusat, dalam menangani kasus kekerasan. 

    Menurutnya, isu-isu tersebut harus diketahui oleh instansi terkait, salah satunya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, agar intervensi pemerintah lebih optimal.

    “Kalau sudah sampai ke pusat, ada intervensi yang lebih maksimal, [sehingga] kita bisa menolong lebih banyak,” pungkasnya.

    Sumber ; Puspen Kemendagri
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini