Makassar, Kabartujuhsatu.news, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Hamdan Juhandis, menyampaikan pandangannya terkait dinamika aksi unjuk rasa yang belakangan marak terjadi di sejumlah daerah.
Aksi tersebut diikuti mahasiswa, buruh, pengemudi ojek online, hingga pelajar sejak akhir Agustus lalu.
Dalam pernyataannya, Hamdan mengapresiasi masyarakat yang tetap berkomitmen menyuarakan aspirasi secara damai.
Ia menilai unjuk rasa merupakan bagian dari ruang demokrasi yang patut dihormati. Namun, Hamdan menyayangkan adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba memanfaatkan momentum untuk menebar provokasi dan menciptakan kericuhan.
“Perbedaan pendapat itu wajar, tapi jangan sampai berubah menjadi tindakan anarkis yang justru merugikan banyak orang,” kata Hamdan.
Ia memberikan apresiasi khusus kepada aparat kepolisian yang dianggap sigap menjaga keamanan.
Menurutnya, langkah cepat Polri menindak kelompok provokator mampu meredam situasi dan mengembalikan kondisi tetap kondusif.
Hamdan menegaskan bahwa pelaku kerusuhan bukanlah bagian dari massa yang menyampaikan aspirasi secara tulus.
Ia pun menyampaikan dukungan penuh agar kepolisian menuntaskan pengusutan terhadap pihak-pihak yang terbukti terlibat dalam aksi anarkis.
Meski begitu, Rektor UIN Alauddin Makassar tersebut menekankan pentingnya evaluasi internal di tubuh Polri.
Menurutnya, reformasi dalam hal prosedur pengamanan aksi unjuk rasa harus dijadikan prioritas agar aparat semakin profesional dan humanis.
“Standar operasional perlu terus diperbarui, kapasitas personel juga harus ditingkatkan agar mampu mengantisipasi potensi gesekan di lapangan,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh penanganan aksi massa tetap harus mengedepankan prinsip hak asasi manusia dan sejalan dengan praktik terbaik di tingkat internasional.
Lebih jauh, Hamdan mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa.
Ia mengingatkan bahwa suara kritis tetap bisa disampaikan dengan santun tanpa harus mengorbankan ketertiban umum.
“Semua pihak adalah anak bangsa. Kita punya tanggung jawab bersama menjaga keutuhan negara ini.
"Kedamaian dan kebersamaan adalah modal utama menuju masa depan yang lebih baik,” tandasnya.
Menutup pernyataannya, Hamdan berharap sinergi antara masyarakat, perguruan tinggi, dan aparat keamanan terus diperkuat demi terciptanya suasana yang aman, damai, serta kondusif bagi pembangunan bangsa.
(Red/*)