Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan lima program stimulus ekonomi senilai total Rp24,44 triliun pada Senin, 2 Juni 2025.
Langkah ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat stabilitas ekonomi nasional di tengah tekanan global yang meningkat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa paket stimulus ini terdiri dari Rp23,59 triliun yang bersumber dari APBN dan Rp0,85 triliun dari non-APBN.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mendekati 5 persen, meskipun proyeksi global menurun dari 3,3 persen menjadi 2,8 persen akibat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia.
Rincian Lima Program Stimulus:
Diskon Moda Transportasi (Juni–Juli 2025):
Diskon 30% untuk tiket kereta api bagi 2,8 juta penumpang (anggaran Rp0,3 triliun).
PPN 6% ditanggung pemerintah untuk tiket pesawat kelas ekonomi, menyasar sekitar 6 juta penumpang (anggaran Rp0,43 triliun).
Diskon 50% untuk angkutan laut bagi 0,5 juta penumpang (anggaran Rp0,21 triliun).
Total anggaran untuk program ini mencapai Rp0,94 triliun.
Sekretariat Negara.
Diskon Tarif Jalan Tol:
Diskon 20% untuk tarif jalan tol selama Juni–Juli 2025, ditargetkan untuk 110 juta pengguna.
Kebijakan ini diimplementasikan melalui kerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan tidak menggunakan dana APBN.
Penebalan Bantuan Sosial:
Tambahan Rp200 ribu per bulan selama dua bulan untuk 18,3 juta penerima Kartu Sembako.
Distribusi 10 kg beras gratis per bulan selama dua bulan.
Total anggaran untuk program ini sebesar Rp11,93 triliun.
Bantuan Subsidi Upah (BSU):
Rp300 ribu per bulan selama dua bulan bagi 17,3 juta pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta atau di bawah upah minimum provinsi/kabupaten/kota.
Termasuk 288 ribu guru honorer dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta 277 ribu guru dari Kementerian Agama.
Total anggaran untuk program ini mencapai Rp10,72 triliun.
Diskon Iuran Jaminan Kehilangan Kerja:
Diskon 50% iuran Jaminan Kehilangan Kerja bagi 2,7 juta pekerja di enam industri padat karya.
Program ini bertujuan untuk menjaga perlindungan tenaga kerja di tengah tekanan global dan persaingan ekspor.
Pemerintah berharap bahwa paket stimulus ini dapat mendorong konsumsi rumah tangga dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah berbagai tantangan global dan domestik selama periode libur sekolah.
(Red)