Surabaya, Kabartujuhsatu.news, Aliansi Madura Indonesia (AMI) mengungkap kekecewaan mendalam atas penanganan kasus Taufik Ispriyono, oknum sipir Lapas Pemuda Madiun yang tertangkap membawa narkoba ke dalam lapas. Senin (16/6/2025).
AMI menilai kasus ini menunjukkan ketimpangan dalam penegakan hukum di Indonesia, di mana aparat mendapat perlakuan istimewa dibandingkan masyarakat biasa.
Taufik terjaring membawa narkoba yang diselundupkan melalui nasi bungkus dan celana dalamnya. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), ia mengaku diperintah oleh bandar bernama Joseph. Meski bukti kuat, Taufik tidak ditahan dan dilaporkan ke polisi, melainkan hanya mendapat sanksi disiplin dan dipindahkan ke Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Madiun.
Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar, mengecam perlakuan ini. “Kalau rakyat biasa, pasti langsung dipenjara. Ini bentuk nyata krisis keamanan hukum di negeri ini,” tegas Baihaki.
AMI juga menyoroti video viral yang menunjukkan seorang napi wanita diduga mengonsumsi narkoba di rutan perempuan Surabaya, menandakan peredaran narkoba di lapas bersifat sistemik dan bukan kasus tunggal.
Merespon tekanan publik, Kabid Pengamanan Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim, Efendi, berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.
Namun AMI menegaskan bahwa evaluasi tanpa tindakan hukum tegas tidaklah cukup.
Dalam tuntutannya, AMI mendesak pemerintah untuk:
1. Memecat dan menyerahkan Taufik Ispriyono ke pihak kepolisian untuk diproses secara pidana.
2. Mengurus bandar narkoba Joseph yang disebut dalam BAP.
3. Membongkar jaringan narkoba di lapas, termasuk keterlibatan oknum lain.
4. Menerapkan hukum tanpa memandang bulu dan tanpa memuat jabatan.
5. Mencopot dan memecat Kalapas dan KPLP Lapas Pemuda Madiun.
6. Mencopot dan memecat Kabag TU dan Kanwil Umum Ditjen PAS Jatim beserta jajarannya yang terlibat dalam pemeriksaan Taufik.
Baihaki menutup pernyataannya dengan peringatan keras, “Jika negara gagal menindak pelanggaran serius ini, maka pesan yang dikirim ke publik sangat berbahaya; hukum bisa dibeli dan keadilan hanya untuk mereka yang punya jabatan.”
Aliansi Madura Indonesia adalah organisasi yang aktif mengawal penegakan hukum dan keadilan sosial di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur.
AMI berkomitmen menuntut transparansi dan keadilan tanpa diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
(Red/Redho)